Inilah Tips Menghindari Pelecehan Seksual yang Wajib Diketahui Mahasiswi

tips menghindari pelecehan seksual

Kuliah adalah masa yang sangat menyenangkan jangan sampai kamu mengalami hal yang tidak diinginkan tidak terkecuali pelecehan seksual. Masa kuliah adalah waktu yang tepat bagi para muda belia untuk mencari jati diri, menggali potensi diri. Saat yang pas dan marak digunakan untuk mencari pengakuan dan pembentukan eksistensi.

Sayangnya, di balik para anak muda yang sedang gencar mengembangkan potensi diri dengan kegiatan yang positif, ribuan bahkan jutaan orang di belahan dunia ini masih ada yang begitu sukar mengendalikan diri. Aturan norma dan keimanan tidak mampu menjadi benteng bagi prilakunya. Tidak bisa dipungkiri memang ketaatan kepada Allah pun banyak diuji di usia muda.

Namun demikian, tidak hanya pada usia muda, nyatanya setan selalu berhasil menina bobokan manusia dengan keindahan dosa. Hawa nafsu tidak lagi terkontrol ketika dunia melambai-lambaikan tangannya, berkampanye dengan mengatakan, “mari ke sini! Selagi bisa, maka nikmatilah masa-masa indah ini. Besok kamu belum tentu bisa mencobanya lagi!”

Apalagi perempuan, yang selalu senang dipuji cantik, senang mendapatkan perhatian. Fase menjadi mahasiswa adalah masa-masa perempuan sedang wangi-wanginya, sedang mekar-mekarnya bak bunga di taman. Kumbang mana yang tidak mau mendekati bunga segar? Banyak perempuan yang tidak sadar, di balik kepopulerannya sebagai gadis begitu banyak bahaya yang mengintainya setiap saat.

Read More

Karena perempuan begitu indah, dengan berbagai pesona yang berada di sekujur raganya, maka tidak harus memiliki paras yang molek dan cantik, tampil terlalu apa adanya pun bahaya selalu mengintai kaum perempuan.

Kamu yang sekarang menjadi mahasiswi, pandai-pandailah menjaga diri. Karena bahaya sedang mengintaimu di mana-mana. Jangan sampai kamu menjadi salah satu korban perlakuan buruk dari orang-orang yang bahkan tidak pernah kamu sangkakakan akan tega melakukan hal-hal yang tidak diharapkan kepadamu.

Bukan hanya baru-baru ini. Sejak lama pun telah banyak ditemukan kasus-kasus yang mengarah kepada pelecehan seksual yang dialami oleh para mahasiswi. Entah itu dilakukan oleh teman sekelas, teman dekat, orang yang tidak dikenal, pacar bahkan yang dilakuakan oleh dosen pembimbing yang seharusnya menjunjung tinggi etika dan moral, memberikan contoh baik kepada mahasiswanya.

Lalu apa yang harus dilakukan agar terhindar dari berbagai perlakuan buruk para hidung belang? Jangan berhenti membaca sampai di sini. Mari kita lanjutkan!

Hindari penyebab!

Ada seorang perempuan melaporkan tindakan pelecehan. Menangis ke sana kemari, merasa direndahkan. Namun ketika ditinjau kronologis kejadian, ternyata dengan sadar ia datang mendekati pelaku. Bestie, kamu tidak akan mendadak jatuh terpeleset ke jurang jika kamu sendiri tidak mengantarkan diri ke jurang bahaya itu.

Di sini saya bukan sedang membenarkan para pelaku. Akan tetapi jika di dunia ini ada orang yang paling wajib menjaga keselamatan diri seseorang, maka itu adalah dirinya sendiri. Bukan orang lain, bukan orang terdekat, bukan suaminya, bukan pula ayahnya yang tidak selalu bisa menjagainya sehari penuh dan semalam suntuk. Tidak!

Jika berjalan menjauhi jurang, maka kemungkinan terpeleset akan jauh lebih bisa diminamilisir, daripada ia yang menyengaja dengan sadar berjalan di tepi jurang. So, hindari dan jauhi hal-hal yang memungkinkan kamu mendapatkan perlakuan-perlakuan tidak senonoh dari laki-laki.

Menjaga jarak, menjag asikap, serta gunakan akal sehatmu, pikirkan akibat buruk sebelum melakukan sesuatu.

Jangan Memancing Masalah!

Sekali lagi, karena semua yang ada pada perempuan selalu menarik perhatian, maka jangan suka memancing tindakan. Apa saja yang tergolong pancingan tindakan tersebut?

  1. Dandanan kamu. Tampilah sewajarnya, dengan pakaian sopan dan tertutup. Gunakan warna-warna pastel yang tidak mencolok. Hindari warna-warna yang mencolok yang menarik perhatian dan kamu menjadi terlalu mudah ditemukan oleh mata-mata jelalatan.
  2. Cara bicara. Cara bicara yang terlalu manja dan dibuat menggemaskan akan membuat laki-laki merasa geregetan dan menganggap kamu semakin menggoda dan menarik. Untuk kamu yang memang sedang menyelesaikan jenjang perkuliahan, bersikaplah sebagaimana orang yang terpelajar. Menahan sikap dan atur cara biacara. Ingat, laki-laki yang sudah terhasut setan, tidak lagi memerhatikan paras rupa. Ketika mendengar dan melihat caramu berbicara.
  3. Teledor dan kurang fokus. Usahakan tetap fokus dan berhati-hati di manapun kamu berada. Tetap sadar, dan kendalikan diri. Jangan terlalu asik dan menganggap semua baik-baik saja.
  4. Terlalu percaya. Meskipun kamu orang baik yang tidak mudah curiga kepada orang lain, sebagai perempuan wajib menyisakan sekian persen untuk tetap menaruh curiga demi kewaspadaan terhadap orang lain.
  5. Kelemahlembutan. Sikap yang terlalu lemah lembut cendrung memancing lawan jenis. Menganggap perempuan adalah mahluk lemah yang mudah dimanfaatkan dan diperdaya. Bersikaplah lebih galak, jika perlu pelajari ilmu bela diri untuk menjaga keselamatan diri.
  6. Terlalu ramah. Kamu yang hari ini berstatus mahasiswi, belajarlah untuk mengerem sikap. Baik wajib, tetapi bersikap baik dan ramah kepada semua orang itu kurang bagus juga. Banyak laki-laki yang mengartikan keramahanmu sebagai sikap responsif yang mereka anggap kamu senang dengannya. Hal itulah yang memicu mereka merasa bebas mengajakmu pergi kemana saja.

Waspadai Dosen laki-laki!

Kenapa harus waspada? Ingat Bestie, yang namanya setan itu gak pilih-pilih usia untuk digoda. Banyak orang yang sudah berusia matang, sejatinya sudah mampu mengelola emosi dan menguasai ego, tetapi tetap saja mampu dihajar habis keimanannya oleh mahluk terkutuk bernama setan.

Banyak guru, dosen, bahkan ustaz kiai sekalipun yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya di usia yang sudah lebih dari matang. Jika orang bilang ada masa puber kedua, maka dosen-dosen di kampus pun sangat mungkin mengalaminya.

Ketika mereka merasa mendapatkan posisi di mata mahasiswi, mereka pun merasa memiliki kesempatan untuk terus menarik perhatianmu. Ingat, mereka lebih punya seribu cara untuk menggodamu dan membuatmu merasa terpojok. Hati-hati ketika mengejar nilai, atau ketika bimbingan tugas akhir ya!

Dosen-dosen nakal memanfaatkan momen ini untuk lebih bisa berkomunikasi secara intens dengan para mahasiswi. Jangan samapai kamu dimanfaatkan!

Bagaimana agar tidak dimanfaatkan?

  1. Kamu harus cerdas. 

Mahasiswi yang cerdas tidak perlu banyak bantuan dari dosennya. Carilah literatur sebanyak-banyaknya untuk tugas akhirmu. Rajinlah membaca dan belajar agar saat bimbingan kamu hanya perlu arahan dan bimbingan sewajarnya.

Dosen nakal, sering memanfaatkan ketidaktahuanmu untuk memancingmu lebih dekat dengannya. Jangan sampai kamu mendapatkan pesan khusus dengan bunyi, “kamu kurang bagian itu, nanti bapak ajarin. Kita diskusi saat kaman siang ya.”

2. Gunakan kalimat yang baku ketika bertanya sesuatu.

Ada mahasiswi yang merasa sudah dekat dengan dosen laki-lakinya, sehingga ketika ada kebingungan langsung kirim pesan WA dengan bahasa yang terlalu akrab. Kemudian sang dosen membalas dengan stiker penyemangat dan emotikon yang tidak sepantasnya dikirimkan dosen dalam ranah akademis. Akhirnya hal tersebut berlanjut lagi-lagi pada janji makan bersama dengan alasan bimbingan dan komunikasi-komunikasi yang tidak perlu.

3. Lakukan bimbingan di jam kerja di kampus saja

Dosen yang disiplin, biasanya menyediakan waktu untuk menerima konsultasi mahasiswanya di jam tertentu dan bertemu di ruang dosen. Namun jika memang dosen kamu ternyata tidak memberikan jadwal, mintalah izin untuk bimbingan di jam kerja, ketika jam kerja. Artinya kamu bisa bimbingan di kampus bukan di tempat lain. Jangan lupa ajak serta teman satu dosen bimbingan untuk sama-sama melakukan konsultasi bimbingan tugas akhir.

 Lakukan perlawanan

Jika terlanjur mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh, lakukan penolakan sedini mungkin. Jangan tunggu berlarut-larut, kamu wajib segera sadar sedini mungkin. Jangan biarkan keadaan semakin membahayakan. Jangan bodoh dan jangan terlalu sabar dan menyerah. Jika pelaku menutup pintu, maka segeralah minta keluar! Sebelum hal yang jauh lebih tidak diinginkan terjadi.  Jika sukar, jangan ragu untuk berteriak sekerasnya.

Jika yang berhadapan denganmu adalah dosen, lakukan penolakan dengan bahasa yang sopan. Namun jika sudah di luar batas, tidak perlu ragu, untuk meperlakuan mereka dengan hal yang sama seperti kepada para bajing*n. Kita berhak membela dan menyelamatkan diri.

Semoga bermanfaat.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *