Lezat dan Cocok Dimakan Saat Musim Hujan, Inilah Bahaya Seblak Untuk Kesehatan

bahaya seblak

Meskipun rasanya begitu lezat dan cocok dimakan saat musim hujan, tenyata inilahh bahaya seblak bagi kesehatan tubuh, jika tidak dikonsumsi dengan bijak.

Seblak adalah makanan yang kini kian booming, terutama di daerah Jawa Barat. Meskipun perlahan sudah mulai merambah ke kedai-kedai yang ada di luar Jawa Barat, sebagai menu pilihan di kedai/caffe tempat nongkrong dan ngopi misalnya.

Rasanya yang pedas gurih dengan toping yang berabeka ragam, membuat siapapun tergiur ingin menyantapnya apalagi musim hujan yang dingin seperti sekarang ini. Udara yang dingin memicu tubuh menjadi mudah lapar padahal cenderung malas dan tidak banyak bergerak.

Seblak sendiri terbuat dari mie aneka ragam bahan makanan biasanya berbahan dasar kerupuk dan mie yang direbus dan dicampur dengan bumbu rempah yang pedas dan gurih. Namun kini, seblak sudah berevolusi menjadi makanan dengan toping yang beraneka ragam. Bahan tambahan seperti telur, daging, bakso, kikil, otak-otak, dan makanan lainnya pun menjadikan seblak semakin lezat dan bercitarasa.

Read More

Namun, meskipun rasanya begitu lezat dan cocok dimakan di musim hujan, tenyata seblak memiliki tingkat bahaya tersendiri pada kesehatan tubuh, jika tidak dikonsumsi dengan bijak.

Berikut ini adalah beberapa bahaya seblak pada kesehatan:

  1. Rasa pedas yang berlebih bisa membuat perut sakit. Meskipun katanya belum sah seblak jika tidak berasa pedas, tetapi rasa pedas yang berlebihan bisa memicu penyakit pencernaan yang menimbulkan sakit perut hingga diare. Karena itu perhitungkan level kepedasan seblak, jika tidak ingin bolak-balik ke kamar mandi. Karena rasa pedas memang enak di lidah tetapi tidak enak di perut.
  2. Kandungan garam yang tinggi. Karena berasa gurih dan enak, nyatanya seblak mengandung banyak garam, yang bisa menyebabkan retensi cairan, tekanan darah tinggi, dan bahkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi secara berlebihan.
  3. Mengandung lemak lemak yang tinggi. Karena bahan dasar seblak lebih banyak berbahan dasar tepung, terigu, daging, dan minyak, ditambah dengan daging, serta minyak goreng untuk menumis bumibu, menjadikan seblak menjadi makanan yang sarat dengan lemak.  Konsumsi lemak yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan obesitas.
  4. Adanya bahan pengawet. Beberapa seblak yang dijual di pasaran, mengandung bahan yang mengandung pengawet dan pewarna buatan. Hal itu dapat menimbulkan gangguan pencernaan bahkan alergi.
  5. Bumbu rempah yang sudah dihancurkan kemungkinan mengandung bakteri. Untuk mempercepat proses memasak, penjual seblak tidak lagi mendadak mengulek bumbu rempah saat pembuatan makanan yang satu ini. Bumbu rempah yang digunakan dalam seblak, seperti cabai dan bawang putih, biasanya sudah dihancurkan lalu disimpan dalam wadah terbukaagar memudahkan penjual meracik bumbu di wajan. Hal ini menjadikan seblak kurang terjamin kehigienisannya. Banyak debu dan bakteri yang mungkin masuk dan bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Kontaminasi bakteri seperti salmonella dan E. coli, yang dapat menyebabkan infeksi usus dan keracunan makanan sangat memungkinkan terjadi pada seblak yang tidak dimasak secara higienis.

Oleh karena itu, jika terpaksa menjadikan seblak sebagai pilihan makanan penghangat tubuh di musim hujan, maka berhati-hatilah memilih tempat jualan seblak yang higienis, dan bijaklah dalam mengkonsumsinya.

Konsumsi seblak sebaiknya dalam jumlah yang terbatas, terutama bagi orang yang memiliki riwayat penyakit maag, gerd, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, atau gangguan pencernaan.

Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah mengkonsumsi makanan.

Semoga bermanfaat.

 


"Semua konten menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi RuangPena."

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *