Setelah seharian kerja yang melelahkan, Dodi pulang ke rumahnya yang terletak di pinggiran kota. Hari sudah gelap dan jalan pulangnya melewati kuburan tua yang dikelilingi pepohonan rindang. Jalan yang tanpa penerangan itupun semakin mencekam, dedaunan yang rimbun menutupi cahaya rembulan yang kebetulan sedang bulat sempurna.
Dodi yang selalu menjadi penggemar film horor, memutuskan untuk mencoba jalur pintas melewati kuburan, karena menurutnya itu akan lebih cepat sampai di rumah. Ingin lekas bisa istirahat, pikirnya.
Namun, ketika melewati kuburan, dia melihat sosok perempuan berbaju putih berdiri di antara batu nisan. Dodi yang langsung terperanjat, membalikkan badannya dengan cepat dan berteriak sekeras-kerasnya, “Hantu!”
Namun, bukannya mendapat respons seram, perempuan itu malah menjawab dengan suara pelan, “Maaf, saya hanya pulang dari pengajian.”
Dodi yang awalnya ketakutan, sekarang merasa malu. “Oh, maafkan saya! Saya pikir Mbak hantu kuburan” katanya sambil merasa canggung.
Perempuan itu hanya tersenyum ramah, “tidak apa-apa. Wajar jika orang mengira begitu di tempat seperti ini. Semoga Masnya selamat pulang ke rumah.”
Dodi berterima kasih sambil mempercepat langkahnya pulang, dan dia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi mengambil jalur pintas melewati kuburan, terutama saat malam hari.
Sejak saat itu, dia lebih berhati-hati dalam menilai situasi dan tidak lagi terpengaruh oleh imajinasinya yang liar, setidaknya dalam hal hantu kuburan.
+ There are no comments
Add yours