Perempuan-perempuan pejuang nafkah bersusah payah
Pundaknya yang halus dipaksa memikul beratnya beban
Bekerja keras demi baju ganti anaknya yang nyaris koyak
Tidak peduli lelah lenyapkan hidupnya
Perempuan berjalan sendirian tanpa topangan
Tubuh lusuh berlumur peluh
Langkah gontai, hati penuh keluh kesah
Hari ini tidak bekerja, esok lusa sang anak akan makan apa?
Perempuan-perempuan pejuang nafkah
Raga dibawa langkah kaki pergi ke tempat kerja
Bibir senyum hati menangis
Diseretnya sederet beban tanggungan juga tagihan
Biaya makan pun pendidikan
Tak jarang jiwanya menjerit menembus langit
“Kemanakah keadilan?”
Namun perempuan tidak akan pernah menyerah
Wajahnya akan tetap tegak tengadah
Demi anak dan keturunan ia siap dihantam lelah
Meski bahagia untuk dirinya tak lagi singgah
Tidak mengapa, hatinya telah pasrah
Sudahlah
+ There are no comments
Add yours