Bagi kaum muda mudi yang belum menikah, pernikahan mungkin terlihat seperti sebuah romansa indah dimana ending bahagia dari suatu cerita mulai tercipta bersama. Menapaki dalam satu rasa, suka dan duka seperti sebuah kisah dalam drama. Tapi pada nyatanya, menikah bukan hanya tentang ‘Hidup Bersama’ tapi juga ‘Sebuah Kerjasama’. Kita akan dihadapkan pada realita bahwa pernikahan bukanlah ending sebuah cerita tanpa problematika. Kita justru akan berhadapan pada situasi-situasi yang akan membuat kita banyak belajar dan memahami, bahwa pernikahan adalah bagian awal dari perjuangan yang sangat panjang!
Ketika kita menyadari bahwa menikah adalah perjuangan, maka kita akan mulai menyadari diri untuk tidak berekspektasi terlalu tinggi. Ingat, bahwa yang namanya perjuangan itu pasti penuh rintangan dan pengorbanan! Ada banyak jalanan yang menghalang, konflik yang berkepanjangan dan segala jenis drama kehidupan yang bisa tiba-tiba datang. Jika diibaratkan kita seperti sedang berada di medan perang. Hantaman demi hantaman yang datang terkadang membuat kewalahan, hingga membuat kita merasa berada dititik halusinasi, berharap bisa kembali ke masa lalu.
Hal utama yang perlu digaris bawahi adalah tak ada yang salah tentang sebuah pernikahan, karena memutuskan untuk menikah atau tidak menikah, masalah itu pasti akan selalu ada. Karena tidak ada seorangpun di dunia ini yang hidup tanpa masalah! Semua punya masalah! Hanya yang membuatnya berbeda adalah cara setiap orang menyikapi masalah tersebut. Jadi jangan beranggapan Couple Goals yang bisa mempertahankan pernikahannya sampai puluhan tahun, tidak pernah punya masalah! Malah justru sebaliknya, mereka punya segudang masalah yang jika diceritakan bisa menghabiskan waktu lebih dari 345 hari!
Lalu kenapa mereka bisa bertahan?
Kita kembali lagi ke dalam sebuah ungkapan sederhana “Menikah bukan hanya tentang Hidup Bersama tapi juga Sebuah Kerjasama” mengapa saya katakan Kerjasama? Karena dalam pernikahan kita membutuhkan kerjasama yang baik untuk menjalankannya. Pernikahan bukan hanya tentang Aku dan Kamu, di sini ada sebuah komitmen untuk menggabungkan kata Aku dan Kamu menjadi Kita, jadi segala bentuk masalah dalam rumah tangga adalah hal yang harus kita hadapi bersama sebagai partner kehidupan. Kita bukan hanya harus saling mencinta, tapi juga harus memiliki visi yang sama untuk berjalan berdampingan.
Ekonomi bukan hanya tentang responsibility suami begitupun dengan operasional rumah tangga, bukan hanya tentang responsibility isteri. Keduanya harus saling berkoordinasi dengan baik, agar tidak terjadi ketimpangan beban yang membuat salah satu merasa terlalu lelah. Tak ada yang salah dengan isteri yang membantu suami bekerja, dan tak ada yang salah juga dengan suami yang membantu isteri memasak di rumah. Tak perlu memperdebatkan peran, karena kita sedang sama-sama berjuang. Sudah seharusnya pasangan saling mendukung dan saling menopang, agar bisa terus berpegangan tangan menapaki tangga yang panjang. Tak perlu terburu-buru melangkah. Pelan-pelan saja! Sesekali berhenti pun tak mengapa! Ada saatnya kita harus saling berbagi hal-hal sederhana, untuk membuat pernikahan yang rumit menjadi lebih asyik.
+ There are no comments
Add yours