Seperti halnya perempuan lain ketika muda saya mencari pendamping hidup yang ideal. Seseorang yang rupawan. Tampan, dan kalau bisa harus mapan.
Harus tampan, karena dianggap dapat memperbaiki keturunan. Agar anak-anak terlahir dengan paras yang elok, enak dipandang, tidak bosan dilihat. Biar gak susah nyari jodoh nantinya. Jujur sempat hadir pikiran seperti itu, tetapi tidak terlalu ngoyo juga.
Sejak kecil, Ayah selalu mengajarkan hal-hal baik. Tidak terkecuali soal cara menghargai orang lain. Dimana sikap dan tabiat lebih penting dari segalanya.
Namun lagi-lagi, sebagai perempuan normal yang memiliki cita-cita hidup bahagia di masa depan, kemapanan pun menjadi salah satu tolok ukur. Siapa sih yang tidak ingin hidup berkecukupan?
Walaupun pada kenyataannya dulu saya lebih menyukai lelaki yang naik motor butut tetapi hasil jerih payah sendiri, daripada dia yang naik motor keren tetapi pembelian bapaknya.
Menurut saya, lelaki pekerja keras potensi mapannya lebih menjanjikan daripada mereka yang sudah rapi mentereng sejak muda dengan harta orangtuanya. Bijak sekali dalam menyeleksi lelaki bukan? Ha ha.
Namun, ngomong-ngomong soal tampan, nyatanya lelaki tampan tidak selalu memiliki sikap perilaku yang membuat nyaman. Banyak yang tampan selingkuh lalu KDRT. Seperti kasus yang menimpa salah satu artis beberapa waktu lalu.
Nyatanya yang tampan kadang jauh lebih galak daripada yang memiliki paras muka biasa-biasa saja. Mungkin karena mereka merasa sikapnya bisa dimaklumi karena ketampanannya. Atau mungkin bisa juga karena mereka merasa bahwa pasangannya akan tetap bertahan dan takut kehilangan. Jadi, marah-marah pun gak masalah. Toh, pasti pasangan merasa sayang jika harus melepaskan.
Akhirnya, seiring berjalannya waktu, serta pengalaman yang saya dapatkan sendiri, sederet kriteria yang dulu ada habis sudah. Terlebih ketika Allah memberikan pasangan yang luar biasa.
Terlepas dari tampan atau tidak, kaya raya karena warisan atau mapan karena perjuangan, ada beberapa hal yang jauh lebih menarik dan dianggap lebih bisa menjamin kebahagiaan ketika hidup berdampingan.
Seperti dilansir dari laman Pobela.com setidaknya ada sembilan kualitas pasangan yang banyak dicari orang.
1. Memiliki sikap dan pemikiran yang dewasa
Pemikiran dan sikap adalah harga mati. Apalagi bagi para sapioseksual, yang mengagungkan sikap dan kecerdasan sebagai alasan terbesar jatuh cinta.
Seseorang akan merasa nyaman dan betah, bahkan jatuh cinta berkali-kali saat berada di dekat seseorang yang memiliki sikap yang dewasa dengan pemikiran yang matang. Tidak ada lagi kekhawatiran akan mendapatkan perlakuan aneh-aneh deh. Pokoknya aman jika sudah bersama dengan orang yang dewasa dengan pemikiran dan wawasan yang luas.
2. Terbuka
Orang yang terbuka apa adanya lebih membuat nyaman daripada dia yang tertutup dan ragu untuk membuka diskusi atau pembicaraan.
Dengan orang yang terbuka kita lebih berkesempatan untuk membuat rencana masa depan, membuat kesepakatan apa yang yang boleh dan tidak dilakukan, serta pembagian tugas dalam rumah tangga bersama pasangan. Tanpa keterbukaan kehidupan akan terasa pincang. Lantas, masalah yang banyak muncul akibat tidak terbuka adalah masalah kesalah pahaman.
3. Memiliki kejujuran dan integritas
Lah, siapa sih yang mau dibohongi? Menelan pil pahit kejujuran jauh lebih baik daripada mengetahui jika kita sudah dibohongi dalam waktu yang lama.
4. Menjunjung tinggi rasa hormat dan kemandirian
Nah, ini poin penting sekali. Saling menghargai dan menghormati adalah hal yang harus dimiliki dalam menjalani hidup bersama pasangan. Ketika pasangan menjunjung tinggi rasa hormat dan kemandirian, kita juga bakalan enak kan? Kita bakalan lebih merasa dihargai, diakui, serta dibiarkan untuk mandiri tanpa kekangan.
5. Memiliki empati
Eh, ada lho pasangan yang kalau pasangannya sedih malah bilang, “hallah, gitu aja sedih. Cengeng banget sih, Lo!” Sedih kan kalau begitu?
Padahal kan kalau lagi ada masalah terutama perempuan, butuh banget tempat berbagi. Gak apa-apa deh gak dikasih solusi yang berarti juga. Yang penting dia punya rasa empati dan mau dengerin keluh kesah. Terus kalau kita sedih, ya dia paham kalau kita sedih.
6. Memiliki kasih sayang
Kalau tanpa ini, sepertinya gak mau hidup bareng kan ya?
7. Rasa humor
Biar hidup gak monoton, ya harus sering becanda, bergurau, dan bikin pasangan senang dan tertawa. Kalau pasangan humoris, masalah setumpuk di kepala juga reda deh. Akan timbul semangat luar biasa untuk berjuang lagi sama-sama.
8. Pribadi yang sederhana dan membumi
Sekaya dan sementereng apapun kalau punya kepribadian yang sederhana pasti membuat siapapun kagum dibuatnya. Gak mau kan punya pasangan songong? Ih, ogah deh jalan barengan juga.
9. Memiliki pola pikir yang positif dan konstruktif
Ok, yang terakhir ini sangat berguna jika kita lagi marah, kesel bahkan putus asa. Orang yang seperti ini akan memilihkan kita solusi yang tepat saat dimintai pendapat. Dia juga yang akan mengajak kita untuk selalu positif dan hidup lebih bahagia.
Nah, apakah dari sembilan kriteria yang telah ditulis di atas, ada padamu? Sudahkah menjadi pasangan ideal untuk pasanganmu?
Mari terus belajar “menjadi”, sebelum memaksa seseorang untuk “jadi” apa yang kita inginkan.
Semoga bermanfaat.
This article opened my eyes, I can feel your mood, your thoughts, it seems very wonderful. I hope to see more articles like this. thanks for sharing.