Punya harta abadi senilai 271 T yang tidak akan habis oleh tujuh generasi? Sebanyak itu kira-kira mau diapakan? Apakah cukup buat membekali kita menghadapi kematian?
Tidak terkecuali soal harta, agama Islam memang luar biasa, memberikan tuntunan dalam segala aspek kehidupan dari hal utama hingga hal terkecil sekalipun memiliki tuntunan yang sangat rinci dan berharga.
Urusan yang sangat krusial adalah urusan masa depan setiap manusia. Apalagi kalau bukan urusan kematian. Semua mahluk akan mengalami kematian tidak terkecuali.
Namun apakah yang nanti akan terjadi setelah fase kematian itu? Dimana manusia justru akan mengalami masa-masa yang jauh lebih sulit daripada kehidupan di dunia. Setelah kematian itu ada tidak akan ada lagi yang menolong dari siksa kecuali tiga perkara ia miliki dan lakukan di dunia.
Suatu saat Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda:
Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara (yang tidak akan putus), yaitu:
1. Sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir),
2. Ilmu yang bermanfaat, dan
3. Anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya.”
(HR Muslim No. 1631).
Hadis tersebut menggambarkan kebijaksanaan dalam menanamkan nilai-nilai abadi yang akan terus memberi manfaat setelah seseorang meninggal dunia.
Ketika amal-amal duniawi terhenti, ada tiga hal yang akan tetap mengalir dan memberi manfaat kepada manusia, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa dari seorang anak yang saleh untuk orangtuanya.
Sedekah jariyah tidak hanya membantu individu secara langsung, tetapi juga menciptakan efek berkelanjutan yang dapat membantu orang lain secara terus-menerus.
Ilmu yang bermanfaat adalah warisan yang tak ternilai, memberi cahaya bagi generasi yang datang.
Sementara doa dari seorang anak yang saleh menjadi tanda penghargaan dan cinta yang abadi terhadap orang tua, memperpanjang ikatan kasih sayang bahkan setelah kepergian mereka.
Maka dengan memahami dan mengamalkan ajaran ini, kita dapat meninggalkan warisan yang berarti dan terus memberi manfaat bagi dunia, bahkan setelah kita tiada.
Di samping itu semua, hadis ini menjadi cambuk moral bagi kita untuk bertindak sekarang. Sedekahlah dari sekarang, karena di akhir zaman akan ada orang-orang yang berputar-putar mencari orang yang mau menerima sedekah.
Amalkan ilmu yang kita miliki, sekecil apapun, karena ilmu tanpa amal ibarat pohon tanpa buah.
Sedangkan anak yang saleh adalah harta yang tak ternilai bagi orang tuanya bahkan bagi orang lain.
Jadi mari kita berusaha mendidik anak-anak kita agar menjadi anak yang bermanfaat dan berbakti. Itulah royalti kita sebagai orang tua, yang manfaatnya begitu berarti bagi kita di dunia dan akhirat.
Dengan menyadari hal ini, kita dapat mengubah hidup kita menjadi lebih bermakna dan meninggalkan warisan yang abadi.
Wallahu ‘alam bis shawab!
+ There are no comments
Add yours