Hal paling sulit apa menurut pembaca yang benar-benar belum berhasil dilakukan? Masak batu? Menjilat sikut sendiri? Atau melihat telinga sendiri tanpa cermin?
Ketiga hal yang dituliskan di atas bukan lagi sulit dilakukan, tetapi lebih ke mustahil untuk diperbuat oleh orang biasa. Terkecuali ada kekuatan tambahan, kekuatan ghaib, atau apalah. Ya, walaupun kembali lagi kekuatan tambahan itu sendiri masih terbilang…, mustahil?
Akan tetapi memang ada banyak hal paling sulit dilakukan. Mungkin banyak orang termasuk anda sepakat dengan apa yang saya tuliskan di sini.
1. Berbohong kepada hati sendiri
Setiap manusia dilahirkan dengan membawa fitrah kebenaran. Sejak pertama kali ditanamkan ruh manusia diciptakan dalam keadaan suci dan membawa kebenaran. Seperti yang dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam, “Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah (suci). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.” (HR Bukhari dan Muslim).
Seseorang bisa menjadi jahat, curang, culas, pembohong, dan sifat negatif lainnya, semuanya terbentuk karena faktor luar. Entah itu didikan orangtua, lingkungan tempatnya tumbuh, atau mungkin masa kecil yang kurang baik sehingga membuatnya menjadi berkarakter buruk.
Namun percayalah, setiap orang akan sangat sulit membohongi hatinya sendiri. Pembunuh sekalipun pasti mengalami pergolakan batin tersendiri dalam dirinya.
Para koruptor yang telah mengkorupsi uang yang bukan haknya, meskipun dilakukan dengan sangat rapi, sesekali rasa bersalah itu akan menghantuinya. Ya, minimal ada perasaan takut terciduk atau tertangkap tangan karena hati kecilnya tahu bahwa tindakannya salah.
Beruntunglah bagi orang-orang yang masih dihantui oleh rasa takut ketika akan melakukan tindakan tidak terpuji. Berarti nuraninya masih berfungsi baik. Jangan tunggu lama-lama, segera hentikan keburukan, sebelum akhirnya dihantui rasa bersalah sepanjang masa.
2. Menasihati orang yang sedang jatuh cinta
Pasti semuanya pernah mendengar ungkapan bahwa, cinta itu buta. Ya, memang jatuh cinta bisa membuat orang sedikit b*go. Apalagi jika proses jatuh cinta itu sendiri didominasi dengan rasa, tanpa membubuhkan logika.
Siapapun yang memberikan masukan logis, orang yang sedang jatuh cinta tidak akan peduli. Misalkan saja ada orang yang mencintai orang yang salah. Lantas diberikan masukan bahwa ia harus mempertimbangkan pilihannya, maka jangan harap ia bias menerima masukan kita.
Andai orang yang dia cintai seorang penjahat atau pembunvh sekalipun ia tidak akan peduli. Ia akan terus memuja dan membelanya habis-habisan.
3. Menjelaskan bahaya rokok kepada perokok berat
Siapa yang sepakat bahwa rokok itu sehat? Perusahaan rokok sendiri pun mencantumkan keterangan bahwa merokok itu dapat membahayakan kesehatan bahkan dapat memicu kematian.
Nyatanya di kemasan rokok tertera tulisan, “MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN”. Namun entah kenapa, hanya sedikit bahkan sangat sedikit perokok yang akhirnya sadar akan bahaya itu. Entah tidak bisa membaca, tidak bisa mencerna kalimat peringatannya, atau bahkan ia tidak peduli pada kesempatan dirinya sendiri.
Namun ada yang sebenarnya jauh lebih harus ia pedulikan. Yaitu, keselamatan orang-orang di sekelilingnya. Karena penelitian menyajikan fakta bahwa perokok pasif jauh lebih berisiko daripada perokok aktif.
Hm, apakah harus melihat orang terdekatnya sakit kronis dengan diagnosa karena terpapar asap rokok terlebih dahulu baru para perokok itu akan berubah pikiran?
4. Menjelaskan fakta kepada orang yang tidak mau mendengarnya
Ya, ini pun memerlukan kerja keras. Saya sendiri merasa bahwa ini adalah hal yang paling membuat malas, gak mood dan apapun itu namanya.
Menjelaskan fakta kepada orang yang “belum mendapatkan hidayah” itu sangat sulit dilakukan. Sebaik dan sebanyak apapun faktanya, jika orang yang diajak bicara tidak ingin mendengarnya maka tidak akan pernah berhasil, sampai orang tersebut mendapatkan fakta yang dia temukan sendiri secara mendalam.
Diberikan sederet fakta yang jelas-jelas memiliki identitas lengkap dan ilmiah pun malah dibilang ‘fitnah’.
5. Menghentikan kecurangan yang sudah terorganisir
Aduh, kalau yang ini, menurut saya jelas paling susah dan bikin geleng kepala deh. Saya sendiri bingung, harus memulai bahasannya dari mana.
Ada yang bisa memberikan petunjuk? Silakan berargumen masing-masing deh. He he he.
+ There are no comments
Add yours