Puisi: Pecundang

Estimated read time 1 min read
Share This:
See also  Puisi: Pertemuan Siang Tadi

Pecundang

Pecundang

Oleh, Diantika IE

 

Perempuan cantik mendatangiku dengan satu paragraf kalimat cacian

Memperingatkan dengan bahasa lisan yang tertoreh dalam bentuk font times new roman

Ia bilang aku harus segera berkaca

Melihat bayangan diri di cermin besar

Untuk kemudian kusadari kesalahan yang dituduhkan

 

Kata-katanya tajam menghujam

Membuat sayatan luka yang cukup dalam

Memporak-porandakan sesuatu yang semula ku namakan “semangat”

Kini ambruk, runtuh, luluh lantak

 

Senyum sinis yang tersirat dapat ku lihat

Membayang-banyangi, menghantui

Aku terpojok hujatan

Hunusan caci maki menyayat hati

Sedang lisanku kelu tak mampu suarakan kebenaran

Akhirnya aku menyerah

Kalah telak

 

Cantik, mungkin kamu benar

Aku hanyalah pecundang

 

Solokanjeruk, Desember 2023

 

Share This:
See also  Distraksi Gawai
Diantika IE https://ruangpena.id

Author, Blogger, Copy Writer, Content Writer, Ghostwriter, Trainer & Motivator.

Kamu Mungkin Suka

Tulisan Lainnya

+ There are no comments

Add yours