Aku adalah cacian
Yang tak kunjung berkesudahan daripada rindu
Di antara lebam dan peliknya hati
Terangkai jasad kaku di ujung penantian
Aku pun Rindu
Yang berbenam di dalam caci maki
Dengan gelisah pula
beriring sendu
Rinduku bercaci
Di antara peraduan yang tertinggal
Di antara tawar menawar akan perangnya hati dan emosi
Tapi tak dapat ku sandingkan
Sementara waktu terus bermanja mengejekku
Aaah!
Aku rindu bercaci duka
Aku dan di antara episode kosongku
Berjamah dalam sirat yang tertahan
Isah, Pelangi Muda, Juni/28’24
+ There are no comments
Add yours