Peran Bapak di Posyandu

Estimated read time 4 min read
Share This:
See also  Melatih Kemandirian Anak dengan Rasa Tega

Posyandu

Ketika kamu menjadi orang tua yang tertib imunisasi untuk anak, sering berangkat ke dokter tumbuh kembang atau Posyandu dong pastinya?

Ada pemandangan unik di hari Selasa pagi, 21 Januari 2025. Dimana bapak-bapak bercengkrama di halaman Pustu (Puskesmas Pembantu) desa. Mereka terdengar menceritakan banyak hal, termasuk cara anak mereka menghadapi imunisasi.

Mereka terlihat sesekali tertawa setelah melihat banyak tangisan yang ditimbulkan setelah suntikan pada beberapa balita, selain anak mereka. Mereka mengantar anak dan menunggu giliran untuk imunisasi. Masing-masing dari mereka berperan menenangkan, setelah pemberian imunisasi.

Ada satu balita yang keluar dari ruangan bersama ibunya, segera diantara mereka bertanya pada seorang wanita, “Anak kita sudah ma? Sebelah mana yang ditusuknya? Sakit nggak ya? Kasihan.” Segera dia menggendong anaknya, dan menghibur sebisanya ia lakukan.

Posyandu
Bapak-bapak di halaman Pustu Desa (Sumber : Dokumen Pribadi)

Setelah antrean itu, masuk seorang balita lain yang akan memasuki ruangan imunisasi. Ibunya meminta salah satu pria lain untuk membantu menenangkan anaknya, membujuk agar mau duduk berhadapan dengan petugas pemberi imunisasi. Lalu seorang laki-laki bergegas menghampiri sang ibu dan anak tersebut.

Mungkin hal ini terlihat sangat sederhana dan biasa saja, padahal peran dan keterlibatan ayah sangat penting, terutama di zaman sekarang. Di tengah kehidupan yang serba sibuk, ada beberapa ayah yang semangat mengantar anaknya ke Posyandu adalah suatu hal yang sangat hangat. Keterlibatan ayah dalam keluarga dimulai dari pendampingan, urusan kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Dukungan emosional menjadi salah satu yang sangat penting, bahkan mendampingi anak saat pergi ke Posyandu dan imunisasi adalah bentuk dukungan bagi ibu dan anak. Secara emosi, ibu akan lebih tenang menghadapi anak jika bersama ayah, semua akan lebih terasa ringan dibandingkan dengan menghadapi anak sendirian, menghadapi tangisannya, menghadapi kesulitan saat menghadapi petugas, bahkan setelahnya. Saat beberapa imunisasi menimbulkan demam, keterlibatan ayah sangat dibutuhkan.

See also  6 Tips Membangun Kebiasaan Menggosok Gigi pada Anak

Selain dukungan untuk ibu, kedatangan ayah ke Posyandu membuat anak merasa tumbuh lebih bahagia karena ia merasa di dalam dirinya ada keluarga yang sehat. Ia akan merasa percaya diri atas kehadiran kedua orang tua yang lengkap. Dikutip dari halodoc, setidaknya ada empat hal yang harus dilakukan ayah untuk mendukung tumbuh kembang anak.

1. Meluangkan Waktu Bersama Anak Meluangkan waktu bersama anak ini, bisa jadi dalam acara bermain, menemani momen-momen pentingnya, atau bahkan salah satunya adalah mengantar dia ke Posyandu. Karena dengan begini, anak akan merasa kehadiran ayah sangat mendukung baginya, kehadiran ayah menjadi kekuatan baginya.

2. Ikut Mengasuh Anak
Mengasuh anak di sini diartikan bukan hanya membawa anak bermain, tapi melibatkan perasaan dan psikologis ayah untuk membantu membentuk perkembangan emosi dan rasa empatinya. Ayah harus mengapresiasi sedikit besar pencapaian anak apapun itu, ayah berperan penting dalam pembangunan mental anak. Anak harus dihibur ketika sedih dan sakit, salah satunya menghibur anak setelah menerima imunisasi, karena setelah imunisasi bukan tidak mungkin anak akan merasa takut, dan tegang.

Anak merasa bahwa fase imunisasi adalah momen yang menakutkan saat akan disuntik, ayah bisa menghibur dan memberi kekuatan. Berterima kasih karena telah mau diimunisasi, dan hibur dia atas kesanggupannya mengikuti imunisasi.

3. Mendisiplinkan Anak
Mendisiplinkan anak di sini harus dibangun secara pelan-pelan dan tidak melibatkan emosi, pelan-pelan berikan penjelasan pada anak mengenai aturan. Dia harus disiplin mengenai apapun, salah satunya disiplin mengikuti imunisasi. Beri pemahaman pada anak bahwa kita harus mengikuti program ini untuk kesehatan dan kebaikan dia ke depannya.

4. Menjalin Hubungan dengan Ibu
Menjadi role model manusia yang memperlakukan orang lain atau pasangan, adalah salah satu contoh sikap yang akan anak kita lihat dari orang tuanya. Karena kita akan membangun manusia ke depan, maka perlihatkan keharmonisan di depan  anak, dengan begitu anak bisa tahu bahwa ayahnya bisa menjadi teladan. Pun, ketika bersama-sama pergi ke Posyandu, dia akan merasa lebih semangat karena berada dalam keluarga yang harmonis dan romantis.

See also  Melatih Kemandirian Anak dengan Rasa Tega

Kepada semua ayah yang telah terlibat dalam pengasuhan anak, terima kasih. Kalian telah hebat melalui peran kalian, di tengah beratnya beban dunia yang menyematkan tanggung jawab besar kepada kalian.

Share This:

Kamu Mungkin Suka

Tulisan Lainnya

+ There are no comments

Add yours