Pekerja Kecil

Estimated read time 2 min read
Share This:
See also  Bu, Bolehkah Aku Berkeluh?

pekerja kecil

Oleh, Diantika IE

pekerja kecil menangis meratapi nasib

bertaruh nyawa demi agar perutnya terisi nasi

anak istri kurus kering

apalagi dirinya, tubuh kerontang tinggal lah tulang

 

angin berembus tidak lagi jadi penyejuk

gulita malam pantang mengundang lelap

jangankan tertidur pulas dalam pekat

racun dan tiang gantungan jauh lebih memikat

 

jika mata memejam

kepala sakit dihantam beban pikiran

dada sesak rusuk terasa luluh lantak

sebab dendam bersarang di sana

panasnya membakar hangus semangat yang sudah lama

pupus

 

senyuman Tuan yang penuh seringai

andai dicampur gula tidak akan pernah bisa jadi penawar luka

apalagi telunjuk lentik yang sering menjentik

membuat perih kian bertambah perih

letih kian letih membuat raga semakin ringkih

 

hatinya sibuk bertanya

tidakkah ingin Tuan sejenak menoleh

sekadar belajar menilik hidup

bahwa tidak semua yang dikatakan berbanding lurus dengan kenyataan

tidak semua yang dianggap mudah di kepala benar mudah adanya

 

tak ayal sesuatu harus diselesaikan susah payah dengan berjuta rasa lelah

malah disambut hujatan sumpah serapah

 

tidakkah Tuan bisa duduk sebentar?

sekadar belajar bahwa menjalani mandat tidak semudah membalik telapak tangan

tidak selurus jalan atau telunjuk Tuan

yang dengan mudah menata satu persatu kesalahan

 

atau,

cobalah sejenak kita bertukar

kami di sana tanpa beban di kepala

dan Tuan di sini bergumul dengan sumpah serapah bahkan kadang

dianggap sebagai

sampah!

 

Solokanjeruk, 010923

Share This:
See also  Biru dan Kekuatan
Diantika IE https://ruangpena.id

Author, Blogger, Copy Writer, Content Writer, Ghostwriter, Trainer & Motivator.

Kamu Mungkin Suka

Tulisan Lainnya

+ There are no comments

Add yours