Menumbuhkan Karakter Anak dengan Permainan Tradisional

Estimated read time 4 min read
Share This:
See also  Pentingnya Mengajarkan Etika

Menumbuhkan karakter anak

Menumbuhkan karakter anak kini sedang diboomingkan di mana-mana, terutaman di ranah pendidikan usia dini. Terlebih pada penerapan Kurikulum Merdeka Belajar, penanaman karakter menjadi pokok utama yang harus dilakukan setiap lembaga pendidikan di Indonesia. Kini lembaga pendidikan tidak legi menitikberatkan pengajaran kognitif kepada siswanya, melainkan menitikberatkan pada pengembangan karakter dan minat bakat anak.

Menumbuhkan karakter ternyata bukan hanya dilakukan di dalam kelas. Ada banyak cara yang dapat digunakan sebagai jalan untuk menumbuhkan karakter, salah satunya adalah dengan permainan tradisional.

Meskipun permainan tradisional sudah hampir dilupakan, karena telah tergeser dan tergantikan oleh permainan moderen, tetapi tidak ada salahnya jika permainan tradisional kembali dijadikan aktivitas rutin di sekolah terutama taman kanak-kanak.

Bagi anak-anak yang hidup di daerah yang masih memiliki lingkungan yang alami, asri dan sosialnya terjaga dengan baik, permainan tradisional mungkin mash bisa ditemui dan dilakukan sesekali ketika mereka bermain bersama dengan teman-temannya. NAmun lain halnya dengan anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan yang notabene kehidupannya sudah mulai individual, sangat jarang bertemu dengan teman-teman sebaya, waktu bermain pun sangat terbatas, maka permainan tradisional mau-tidak mau harus ada di agenda pembelajaran sekolah.

Memunculkan kegiatan bermain permainan tradisional dipandang sangat perlu dilakukan. Selain karana kita harus melestarikan budaya, ada banyak manfaat positif yang bisa diambil dari permainan tersebut.

Menurut Anne yang dikutif dari Jurnal Sosial Budaya yang berjudul “Permainan Tradisional Dalam Membentuk Karakter Anak Usia Dini”, permainan tradisonal memiliki manfaat besar terhadap perkembangan jiwa anak. Di antaranya adalah:

See also  Libur Telah Tiba Saatnya Orang Tua Membangun Bonding dengan Anak

Pertama, anak menjadi lebih kreatif.

Pada umumnya permainan tradisonal dibuat lansung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang atau benda-benda bahkan tumbuhan yang ada di sekitar arena permainan. Hal ini mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat permainan.

Kedua, sebagai terapi terhadap anak.

Selain membiasakan anak lepas dari permainan moderen yang biasanya dimainkan di gawai mereka, permainan tradisional pun membuat anak-anak mampu melepaskan emosinya. Merka berteriak, tertawa dan bergerak. Kegiatan semacam ini bisa digunakan sebagai terapi untuk anak-anak yang memerlukan kondisi tersebut.

Ketiga, mengembangkan kecerdasan majemuk anak yaitu:

  1. Mengembangkan kecerdasan natural anak
  2. Mengebangkan kecerdasan spasil anak
  3. Mengembangkan kecerdasan musikal anak
  4. Mengembangkan kecerdasan spritual anak

Keempat, melahirkan nuansa suka cita

Ketika bermain, anak-anak bahagian karena permainan tradisionanal biasanya dilakukan secara bersama-sama. Suasanan kekeluargaan, persahabatan dan kerja sama pun muncul di dalamnya. Inilah yang menjadi benih masyarakat yang penuh dengan kerukunan.

Kelima, belajar membuat dan mentaati peraturan

Karena permainan dibangun bersama, maka ada hal-ahal yang diatur dan harus ditaati bersama demi agara permainan berlangsung secara wajar. Mereka akan saling menjaga diri agar tetap berada pada aturan yang berlaku dalam permainan. Dengan kata lain, anak-anak mulai belajar untuk mematuhi aturan yang telah disepakati bersama. Sementara itu, jika ada yang melanggar, maka mereka akan mendapatkan sanksi sosial dari sesamanya pula.

Keenam, melatih keterampilan anak

Dengan memainkan permainan tradisional keterampilan anak akan sangat terasah. Mereka dituntut untuk menyiapkan permainan dari bahan yang ada di sekelilingnya, dengan tempat yang ada di tempatnya, serta kondisi dirinya sendiri berada di mana, serta jumlah pemain yang ikut dalam permainan tersebut. Selain terbiasa berpikir kreatif, sensorik motoriknya pun ikut terasah karena permainan tradisional.

See also  Melatih Kemandirian Anak dengan Rasa Tega

Ketujuh, menjalin hubungan pertemanan dan kekeluargaan yang erat

Aktivitas main bersama akan menumbuhkan kasih sayang dan hubungan persahabatan yang erat di antara anak yang satu dengan yang lainnya. Ini adalah cerminan dalam kehidupan bermasyarakat yang harus senantiasa menjaga hidup rukun. Saling menjaga teman, memahami dan saling memberikan kesempatan bergilidran dalam permainan akan meumbuhkan sikap toleransi dan saling menghargai.

Kedelapan, menumbuhkan sportifitas dan patriotisme

Beberapa jenis permainan tradisional menuntut keberanian dari para pemainnya. Entah itu untuk melakukan sesuatu secara mandiri maupun secara bersama-sama. Hal ini dipandang dapat menumbuhkan sikap sportifitas dan patriotosme pada masing-masing pemainnya.

Jika lebih dirinci lagi, maka akan sangat banyak manfaat yang dapat diambil dari mengikuti permainan tradisional. Jika anak-anak sudah sangat jarang lakukannya, maka sekolah berkewajiban menciptakannya sebagai permainan rutin yang ada di sekolah.

Semoga bermanfaat.

 

*Artikel ini sudah tayang di web sekolah Mutiara Embun Pagi pada 17 Oktober 2022

Share This:
Diantika IE https://ruangpena.id

Author, Blogger, Copy Writer, Content Writer, Ghostwriter, Trainer & Motivator.

Kamu Mungkin Suka

Tulisan Lainnya

+ There are no comments

Add yours