Mengenal Cara Puasa Agama-agama Besar Dunia

Estimated read time 6 min read
Share This:
See also  Kiai

cara puasa agama besar dunia

Bulan suci Ramadan sebentar lagi usai. Umat Agama Islam hampir menyelesaikan kewajibannya berpuasa selama satu bulan lamanya. Pernahkah kita bertanya, bagaimana cara puasa agama-agama besar dunia?

Setiap manusia dipastikan menganut agama atau suatu sistem kepercayaan, ajaran, keyakinan, dan praktik yang umumnya berkaitan dengan hubungan manusia dengan kekuatan gaib atau kekuatan suci. Kekuatan tersebut  dianggap sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta.

Dalam agama, terdapat pemahaman tentang keberadaan kekuatan gaib atau kekuatan suci yang dianggap sebagai sumber kekuasaan tertinggi dan pemberi makna hidup. Agama juga mengajarkan tentang tata cara beribadah, ritual, dan praktik-praktik keagamaan lainnya yang dilakukan oleh pengikutnya sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan terhadap kekuatan suci tersebut.

Nah, di dunia ini terdapat beberapa jenis agama; yaitu agama monoteistik (yang mengakui keberadaan satu Tuhan, Tuhan yang Esa), agama politeistik (yang mengakui keberadaan banyak dewa atau kekuatan gaib), dan agama non-teistik (yang tidak mengakui keberadaan kekuatan gaib atau Tuhan). Selain itu, setiap agama-pun memiliki ajaran dan praktik yang berbeda-beda, namun tujuan umumnya sama yaitu untuk mencapai kedamaian batin, kebahagiaan, dan kehidupan yang lebih baik.

Nyatanya, hampir dipastikan bahwa semua agama mengajarkan puasa merupakan praktik keagamaan di dunia.

Agama yang Mengajarkan Puasa

Agama Islam

Di dalam Islam puasa merupakan suatu yang wajib, hal ini dijelaskan dalam Al Quran Surat AL-Baqarah ayat 183 yang berbunyi: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Muslim dewasa yang sehat selama satu bulan penuh, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Dalam berpuasa ummat Islam sepenuhnya harus berhenti dari aktivitas makan, minum, berperilaku dosa, hubungan seksual, merokok, dan memaki. Ajaran puasa juga diyakini telah mengajarkan untuk disiplin diri, pembersihan jiwa dan raga, kesabaran dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan Allah SWT.

See also  Nasihat Kecil

Selain puasa wajib, Islam menganjurkan ummatnya melaksanakan puasa sunnat. Yaitu puasa yang dilakukan sepekan 2 kali yang dikenal dengan sebutan puasa senin-kamis dan juga puasa Daud yang dilakukan jarak dua hari sekali.

Agama Hindu

Dalam agama Hindu memiliki banyak jenis dan tujuan yang berbeda-beda. Salah satu jenis puasa yang paling terkenal di antara umat Hindu adalah puasa Ekadashi, yang dilakukan dua kali dalam sebulan. Puasa ini dilakukan untuk membersihkan tubuh dan pikiran dari dosa-dosa. Selain itu, ada juga puasa yang dilakukan selama seminggu penuh dalam rangkaian upacara yang disebut Navaratri.

Puasa biasa dilakukan hari Rabu pergantian bulan. Juga pada acara-acara seperti Shivaratni, Saraswati Puja, dan Durga Puja (dikenal dengan sebutan Navaratni). Perempuan di Utara India berpuasa pada Karva Chauth. Bentuk puasanya bergantung pada setiap individu. Biasanya menahan diri dari segala bentuk makanan dan minuman selama 24 jam.

Akan tetapi ada juga yang menahan diri dari makanan padat, dengan membolehkan minum air atau susu, barang satu atau dua kali. Hikmahnya untuk membantu memusatkan perhatian dan meditasi atau peribadahan, selain sebagai bentuk penyucian, bahkan kadang-kadang dipandang sebagai pengorbanan.

Agama Buddha

Setiap sekte dalam agama Buddha mempraktikan berpuasa dalam periode tertentu, biasanya pada bulan purnama atau hari-hari besar lainnya. Umat Buddha akan berpuasa selama periode meditasi yang intens. Tergantung pada posisi mereka dalam iman.

Puasa tersebut dipraktikkan sesuai dengan tradisi Buddha yaitu dengan menahan diri dari makanan padat. Beberapa jenis minuman diperbolehkan. Puasa di agama ini dijadikan penyucian. Para biksu dari sekte Theravadian dan Tendai berpuasa untuk membebaskan pikiran. Malah beberapa Bikku Tibet berpuasa untuk membangkitkan kehangatan batiniah.

See also  Melepas Balon Ke Udara Saat MPLS Maknanya Apa Sih?

Istilah puasa dalam agama Buddha dikenal dengan nama uposatha, yang dilakukan pada hari-hari tertentu dalam kalender bulan lunar. Tujuannya adalah untuk membersihkan pikiran dan tubuh dari dosa dan kekotoran, serta untuk mengembangkan kesabaran dan kemurahan hati. Umat Buddha yang melakukan puasa biasanya menghindari makanan yang berasal dari hewan dan minuman beralkohol.

Puasa juga menjadi bagian penting dalam ajaran Buddha. Umat Buddha melakukan puasa untuk memperkuat kemauan mereka dan membantu mereka membebaskan diri dari keinginan-keinginan duniawi.

Agama Kristen; Katolik dan Protestan

Agama Kristen adalah salah satu agama besar di dunia yang berasal dari pengajaran Yesus Kristus di Palestina pada abad pertama Masehi. Dalam perkembangannya, agama Kristen terbagi menjadi beberapa denominasi atau aliran yang berbeda-beda. Dua denominasi utama dalam agama Kristen adalah Katolik dan Protestan.

Agama Katolik adalah denominasi Kristen yang terbesar di dunia dengan jumlah pengikut lebih dari 1,3 miliar orang di seluruh dunia. Katolik memiliki hierarki gerejawi yang terdiri dari Uskup, Imam dan Pastur, dan Paus sebagai pemimpin tertinggi. Gereja Katolik menganggap Maria, ibu Yesus Kristus, sebagai perantara yang dapat membantu memperoleh pengampunan dan rahmat dari Allah. Selain itu, Katolik juga menganut ajaran sakramen, seperti sakramen baptis, sakramen pernikahan, sakramen krisma, dan sakramen pengakuan dosa.

Sementara itu, agama Protestan bermula dari gerakan reformasi pada abad ke-16 yang dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti Martin Luther dan John Calvin. Protestanisme menolak otoritas Paus, pengakuan dosa kepada Pendeta, dan beberapa praktik keagamaan lain yang dipandang bercorak Pagan. Sebagai gantinya, Protestanisme menekankan hubungan langsung antara manusia dengan Allah melalui kepercayaan dan iman pribadi, serta mengakui Alkitab sebagai satu-satunya sumber ajaran agama yang sah. Berbeda dengan Katolik, Protestan juga tidak mengakui Maria sebagai perantara.

Kedua denominasi tersebut memiliki perbedaan dalam praktik keagamaan dan doktrin teologinya, namun keduanya mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat manusia serta sama-sama mengakui Alkitab sebagai kitab suci yang berasal dari Allah.

See also  Kiai

Praktik puasa dalam agama Kristen terutama dilakukan pada saat-saat tertentu dalam tahun liturgi, seperti puasa Prapaskah yang dilakukan selama 40 hari sebelum Paskah. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan diri secara rohani dan membantu menghilangkan kebiasaan buruk. Selain itu, ada juga umat Kristen yang melakukan puasa secara pribadi sebagai bentuk penyesuaian diri dengan kehendak Allah bentuk puasanya bisa berupa puasa makan atau puasa dari kegiatan tertentu seperti menonton TV atau menggunakan media sosial.

Pengikut Katolik berpuasa dan menahan diri dari memakan daging pada hari Ash Wednesday dan Good Friday. Selama berabad-abad, pengikut katolik dilarang untuk memakan daging pada setiap hari jumat. Akan tetapi, sejak pertengahan 60-an, menhan diri dari makan daging diluar Lent menjadi kehati-hatian masyarakat lokal. pada hari Ash Wednesday dan Good Friday, dua kali makanan ringan dan satu kali makanan biasa diperbolehkan, walaupun daging tetap dilarang.

Untuk hari jumat nyg lain, beberapa orang mengganti puasa dengan doa-doa khusus. Hikmah puasa menurut agama Katolik adalah untuk mengendalikan keinginan-keinginan ragawi, pengampunan dosa, dan solidaritas tehadap kaum yang menderita. Puasa Lent mempersiapkan jiwa untuk festival besar yang dapat diraih dengan kezuhudan. Puasa Good Friday ditujukan untuk mengenang penderitaan Yesus Kristus.

Pengikut Protestan berpuasa sesuai keputusan pribadi, gereja, organisasi, atau komunitas. Walaupun banyak yang menahan dari segala makanan dan minuman, ada juga yang hanya minum air atau jus saja. Berbagai larangan akan makanan tertentu juga dipraktikkan sebagaian lainnya. Mereka berpuasa untuk perkembangan ruhaniah, sebagai bentuk solidaritas terhadap mereka yang menderita, dan perlawanan untuk mengimbangi budaya konsumerisme modern. Mereka juga berpuasa nazar dem kepentingan dan kebutuhan tertentu.

Semoga bertambah wawasannya setelah membaca ini ya.

Share This:
Nurdin Qusyaeri

Dosen IAI Persis Bandung, Penulis Buku Natsir Dari Persis Untuk Indonesia

Kamu Mungkin Suka

Tulisan Lainnya

+ There are no comments

Add yours