
Mengapa orang baik sering dimanfaatkan ya? Apa memang karena mereka terlalu baik sehingga orang merasa bebas berbuat apa saja?
Pernah nggak sih kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami ini: sudah berbuat baik, sudah bantu semampunya, tapi malah diperlakukan semena-mena? Rasanya nggak nggak enak banget bukan? Rasanya nggak adil! Tapi nyatanya, ini sering terjadi di sekitar kita.
Orang yang baik biasanya punya hati yang luas. Mudah membantu, ringan tangan, dan tulus niatnya. Tapi justru karena itu, ada saja orang yang melihatnya sebagai “kesempatan” untuk mengambil keuntungan. Ada yang minta bantuan terus-menerus, ada yang hanya datang saat butuh, lalu pergi saat sudah selesai.
Lama-lama, orang yang baik bisa merasa lelah. Bukan karena capek berbuat baik, tapi karena merasa nggak dihargai.
Mengapa Bisa Begitu?
1. Sulit bilang “tidak”
Orang berhati baik sering merasa nggak enakan. Maunya nolong semua orang, tapi lupa bahwa dirinya juga punya batasan.
2. Terlalu mudah memaafkan
Maaf memang indah, tapi kalau terus-terusan dikhianati lalu dimaafkan tanpa perubahan, itu bukan lagi kebaikan, itu luka yang sulit untuk disembuhkan.
3. Kurang batasan
Jadi orang yang baik itu mulia. Tapi kalau nggak diimbangi dengan batasan yang sehat, orang lain bisa seenaknya masuk dan keluar dari hidup kita sesuka hati bahkan cenderung akan “dipermainkan”.
4. Orang mulai merasa “berhak”
Ketika kebaikan terus-menerus diberikan, tanpa disertai pengingat bahwa itu adalah pilihan, bukan kewajiban—orang bisa lupa bersyukur. Mereka malah merasa itu hal yang wajar dan harus.
Apakah Harus Berhenti Jadi Baik?
Tentu tidak, Dunia masih butuh orang-orang yang baik. Akan tetapi jadi baik bukan berarti membiarkan diri disakiti. Kita bisa tetap jadi orang yang baik, sambil belajar tegas, Karena kebaikan tanpa ketegasan, bisa jadi jebakan.
• Belajar Menjadi Baik dan Bijak
• Bantu, tapi tahu batas.
• Peduli, tapi jangan abaikan diri sendiri.
• Maafkan, tapi jangan ulangi pola yang sama.
• Katakan “tidak” jika memang itu melindungi hatimu.
Orang baik itu bukan orang bodoh. Mereka hanya memilih menjadi cahaya di tengah gelap. Tapi ingat, cahaya pun butuh energi! Jangan sampai redup karena terlalu sering menyinari orang yang tidak pernah menghargainya.
Kalau kamu termasuk orang yang baik yang pernah dimanfaatkan, jangan berubah jadi orang yang keras hati! Tetaplah jadi baik, tapi kali ini dengan bijak. Biar kebaikanmu terus hidup, tanpa harus mengorbankan dirimu sendiri.