
Gambar ilustrasi: Kompas.com, Mochamad Sadheli. 2021
Hai sob, tentunya sudah tahu kan ya? Tahun 2024 ini adalah waktu dimana kita akan memilih calon pemimpin yang akan mewakili suara kita sebagai masyarakat. Tepatnya hari Rabu, 14 Februari 2024 kita diharapkan ikut serta dalam pesta demokrasi dan pesta rakyat dengan ikut menentukan pilihan demi masa depan bangsa Indonesia yang cemerlang.
Sebelum menentukan pemimpin pilihan, tentunya kita harus mengenal dahulu individu yang akan memimpin kita ya? Dengan keterbukaan informasi dan teknologi seperti sekarang kita mudah sekali menggali informasi mengenai calon-calon presiden, wakil presiden, maupun calon legislatif di daerah mulai dari biografi, riwayat jabatan, prestasi yang pernah diraih, programnya, solusi yang ditawarkan dari setiap masalah, hingga janji-janjinya bisa kita ketahui.
Salah satu jalan sederhana untuk kita sebagai anak muda yang masih awam politik adalah dengan menonton debat yang diselenggarakan oleh KPU. Adanya debat ini bermanfaat untuk masyarakat untuk melihat, membandingkan, mencocokan, dan memantapkan pilihan sesuai dengan hati nurani kita.
Telah digelar sebanyak lima kali, tentunya diharapkan tentunya diharapkan masyarakat dapat memahami visi setiap paslon dan mantap dalam dirinya menentukan pilihan. Setelah melihat beberapa tema yang diangkat menjadi bahasan debat banyak yang ditawarkan oleh setiap paslon untuk menyelesaikan berbagai ketimpangan di masing-masing tema dari mulai sosial, ekonomi, lingkungan, budaya, dan masih banyak lagi.
Disadari atau tidak, dari tema yang diangkat dalam debat tidak ada yang mengulas bidang olahraga baik itu program paslon maupun tema debat yang diangkat. Memang tak terlalu signifikan jika debat dianggap sebagai alat pencerah arah pilihan bagi anak muda, padahal jika paslon aktif membahas hal ini simpati anak muda akan meningkat mengingat pemuda dan olahraga adalah sesuatu yang tak bisa dilepaskan.
Bergeser sedikit mengenai olahraga di Indonesia nampaknya anak muda masih menemukan bahwa masalah kesejahteraan atlet masih membuat mereka ragu menekuni bidang olahraga, seperti masih banyaknya cerita pensiunan atlet yang menjalani hidup dengan masalah ekonomi dan sosial.
Terlebih lagi olahraga masih sulit berdampingan dengan dunia pendidikan, masih jarang sekolah yang dengan serius mengembangkan siswa yang unggul di bidang olahraga, misalnya terdapat lembaga pendidikan yang memilih memberi sanksi kepada siswa yang lebih memilih berolahraga daripada mengikuti pembelajaran di kelas, padahal jika diasah mungkin saja siswa itu menemukan dirinya di dalam dunia atlet dan tidak harus fokus terhadap nilai akademik.
Hal lain yang bisa dilihat dalam olahraga di Indonesia adalah supporter atau pendukung atlet di lapangan. Mereka fanatik dan loyal, supporter adalah bukti bahwa olahraga merupakan pemersatu bangsa, dan pemersatu semangat.
Delegasi perang hari ini adalah atlet-atlet yang tangguh, kaum olahraga pekerja keras dan tentunya tim besar dibelakangnya, banyak yang harus diurus memang, tapi bendera merah putih yang berkibar di negara lain saat berkompetisi, berasal dari keringat atlet-atlet pahlawan tangguh yang sepatutnya bukan hanya diapresiasi dengan gaji saja.
Tentunya meski olahraga belum dikupas rinci dalam debat para pemimpin kemarin,
Semoga yang terpilih nanti bisa pelan-pelan menata kebijakan di bidang olahraga agar lebih baik dan berprestasi. Mungkin saja olahraga belum menjadi prioritas dan masih banyak urgensi lain di negeri ini. Jangan sampai olahraga dipolitisasi, biarkan olahraga tetap menjadi pemersatu semangat bangsa.