Libur telah tiba. Saatnya orang tua membangun bonding dengan anak dalam rangka “membengkel” karakter yang mungkin selama ini telah terlalu banyak terkontaminasi hal buruk akibat pergaulan mereka ketika berinteraksi dengan teman-teman satu sekolahnya.
Ketika aktivitas sekolah berhenti sejenak, sebaiknya jangan habiskan semua waktu untuk main dan rekreasi yang menyita tenaga ya Bunda. Kalaupun harus pergi ke suatu tempat untuk mengisi liburan, maka lakukanlah bersama-sama dengan keluarga, pilihlah kegiatan yang memungkinkan lebih hanyak waktu bersama. Manfaatkan momen liburan ini untuk membangun dan memperbaiki bonding antara orang tua dan anak.
Selama anak bersekolah, mungkin waktu habis begitu saja dari pagi hingga malam. Dari mulai anak bangun sampai mereka tertidur kembali tidak ada waktu yang cukup untuk melakukan bonding. Pagi hari anak bangun langsung disibukkan dengan persiapan pergi ke sekolah. Sore hari anak baru pulang atau bisa jadi masih main dengan teman-temannya. Sedangkan malam hari, mungkin belajar lagi dan megerjakan PR. Akhirnya habis waktu, anak-anak lelah dan pergi tidur.
Saat libur sekolah adalah waktu yang tepat untuk “membengkel” kembali apa yang mungkin telah banyak dilupakan anak. Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak harus sering diingatkan tentang hal-hal penting yang harus senantiasa dijaga.
Biasakan kembali salat lima waktu dengan benar
Ketika efektif sekolah, mungkin anak-anak salatnya masih terburu-buru karena dikejar waktu. Atau juga malah telat-telat tidak bisa tepat. Lebih parahnya, sengaja meninggalkan dan melupakan salat.
Sebelum kebiasaan menunda salat ini menjadi kebiasaan buruk, maka saat liburan adalah tugas orang tua untuk mengawasi anak-anak, terutama waktu dan caranya salat. Amati, apakah salatnya baik (bacaan dan gerakannya), dan apakah salat itu dilakukan tepat waktu atau tidak.
Mumpung libur, ajak anak-anak salat berjamaah tepat waktu, pergi ke masjid, dan jika perlu, periksa kembali bacaan salat mereka. Ingatkan mereka untuk salat tepat waktu, tumaninah/tidak terburu-buru dan selalu berwudhu sebelumnya.
Mengapa salat ini adalah hal pertama yang harus dibetulkan dan didisiplinkan? Sebab selain karena salat adalah tiang agama, anak-anak yang senantiasa menjaga solatnya insyaallah akan selalu dijaga oleh Allah SWT. Manfaat salat yang tidak kalah pentingnya juga, karena salat dapat menjauhkan mereka dari perbuatan keji dan munkar.
Bangun pagi dan membereskan tempat tidur
Yang sekolahnya jauh, harus pergi pagi-pagi, mungkin anak hanya dilatih bagaimana agar dia bisa siap pergi ke sekolah dalam waktu cepat. Bangun pagi, mandi, berganti pakaian, sarapan, memakai sepatu dll.
Saat libur, latih kembali anak untuk bertanggung jawab pada kamarnya. Melipat selimut sendiri dan membereskan kamar agar selalu rapi dan bersih. Ini akan menjadi kebiasaan baik bekal mereka ketika besar nanti.
Libatkan anak dalam pekerjaan rumah
Pada dasarnya, mendidik anak adalah menyiapkan mereka untuk berpisah dengan kita orang tuanya.
Selama sekolah tugas anak-anak hanya belajar. Saat libur tiba, cobalah bangun bonding dengan melibatkan mereka dalam pekerjaan rumah. Seperti memasak, memcuci pakaian, mengangkat jemuran, menyapu, berkebun, atau apapun yang mampu dikerjakannya. Ini bertujuan agar mereka dapat melakukan pekerjaan rumah dan menolong dirinya sendiri ketika tidak bersama orang tuanya lagi.
Anak yang terbiasa membantu ibu memasak di dapur akan lebih mandiri ketika jauh nanti. Bisa memasak makanan sendiri, tidak boros, dan tidak bergantung pada orang lain.
Mereka yang terbiasa membantu ayahnya mencuci motor atau pekerjaan lainya, akan membuat anak semakin terlatih, kuat, kreatif, bertanggung jawab, mandiri dan percaya diri, dan tidak manja.
Mengajarkan adab
Di sekolah memang guru selalu mengajarkan adab. Namun, ketika mereka berada dengan teman-temannya di luar jam pelajaran, anak-anak bertemu dengan teman yang adabnya kurang baik. Bicara kasar, nada bicara yang tinggi, lupa sopan santun, atau apa saja yang mungkin tidak sesuai lagi dengan keharusan. Maka saat liburan adalah waktu yang tepat untuk mengembalikan mereka kepada karakter yang baik.
Membiasakan kembali meminta tolong jika memerlukan bantuan, meminta maaf jika bersalah, mengucapkan terima kasih dan mengucapkan permisi adalah empat hal yang tidak boleh terlupakan.
Satu lagi yang tidak kalah penting adalah, menghormati dan santun kepada orang lain yang lebih tua, serta sayang kepada yang lebih muda, sebaya, dan alam mahluk hidup di sekelilingnya.
Sekolah bekerja keras menciptakan sistem, bagaimana anak berprilaku baik di sekolah dan dapat menyerap pembelajaran dengan baik. Sedangkan di rumah, orangtua wajib memperkuat karakter, agar anak memiliki perangai baik.
Jadi, liburannya jangan dihabiskan dengan main saja ya, Bunda. Apalagi kalau anak terlalu banyak berkegiatan di luar dengan teman tanpa pengawasan, jangan sampai deh. Kahwatir jika ada pengaruh kurang baik yang merusak anak-anak kita.
Bagaimana jika orang tuanya sama-sama bekerja? Bekerjakeraslah untuk mendapatkan waktu terbaik untuk membangun bonding dengan anak. Bunda dan suami bisa berbagi waktu atau menyempatkan waktu khusus untuk membangun kembali kehangatan keluarga sambil mengembalikan karakter baik anak.
Ketika kita malas untuk mendidik anak dengan hal-hal baik, maka ingatlah di luar sana ada banyak hal yang siap merusak anak kita dengan seribu cara.
Semoga bermanfaat.
+ There are no comments
Add yours