Kamu dan Sepotong Kenangan Bersama Hujan

Estimated read time 2 min read
Share This:
See also  Mukena Emak

Ketika Hujan

Kamu yang di sana mungkin sudah lupa. Tentang kejadian di suatu sore yang muram. Langit gelap pertanda akan turun hujan. Kau yang seharusnya mengingatkanku untuk segera pulang, malah terlihat begitu senang melihat awan yang semakin gelap. Apalagi ketika rintik air sudah mulai jatuh membasahi bumi, dedaunan, dan bahkan kacamataku. Aku begitu ingat, saat kau mentertawakanku, saat melihat kacamataku basah. Kau bilang seharusnya terpasang wiper seperti di kaca mobil. Ah, kau tega sekali kepadaku. Jaketmu yang berwarna hitam pun perlahan mulai basah terkena tetesan gerimis.

Kau sangat tahu jika aku menyukai gerimis, kau begitu tahu jika aku bahagia bertemu hujan. Maka sore itu kau tak mengingatanku untuk segera pulang karena hujan sebentar lagi akan datang.

Kau tertawa riang. Seraya mengerlingkan bola mata yang menurutku kerlingan itu kerlingan mata paling indah. Senyum kamu juga rasanya terlalu indah sore itu. Aku tahu, saat itu kamu memberi kode. Iya kode, bahwa sore itu kita berdua siap menjemput hujan.

Dan hujanpun semakin deras, kamu mengajakku masuk ke sebuah kedai bakso. Kau tak berhenti mengajakku berbincang-bincang dengan topic yang hangat bergantian. Kamu itu memang hebat, tak pernah kehabisan topik pembicaraan. Percakapan kita semakin hangat, membuat aku lupa dengan dingin yang terasa.

Kau begitu tahu jika aku sering merasa begitu damai jika hujan turun. Dan satu yang kau tak pernah lupa, bahwa aku lebih percaya kepada hujan untuk melampiaskan semua tangisan, kesedihan dan luluh lantaknya hati ini. Tapi apakah kau tahu? Sejak sore itu tak hanya hujan yang aku jadikan andalan sebagai pengobat kesedihan. Tapi sejak hujan di sore itu, aku percaya kamu juga bisa melakukannya.

See also  Sayur Lodeh

Kau bisa menjadi penghiburku, penyebab terbitnya senyum-senyumku. Dan Kau, Kau bisa membuat aku lupa jika aku sedang sedih, dan marah sekalipun. Kau adalah tempat ternyaman yang selalu ingin aku jadikan tempatku pulang, tempatku kembali, dan tempat untuk aku bersandar. Entah itu saat aku bersedih, atau bahagia sekalipun. Aku ingin selalu berbagi denganmu. Ya, hanya denganmu.

Share This:
Diantika IE https://ruangpena.id

Author, Blogger, Copy Writer, Content Writer, Ghostwriter, Trainer & Motivator.

Kamu Mungkin Suka

Tulisan Lainnya

+ There are no comments

Add yours