
Kekinian banyak orang yang berbondong-bondong mengikuti tren investasi emas karena kebetulan baru-baru ini, kenaikan harga emas begitu signifikan, dibandingkan dengan dua atau tiga tahun sebelumnya yang naik lebih lambat dari sekarang.
Namun bagi saya pribadi pilihan investasi emas bukan hanya fomo semata. Saya begitu sadar bahwa roda kehidupan terus bergerak, dan kebutuhan semakin meningkat. Sebagai orang tua, tentu saja saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak, tidak terkecuali biaya pendidikan yang kini tidak lagi main-main. Ya, biaya pendidikan semakin mahal.
Pengalaman Investasi Emas
Saya sering berpikir, dengan penghasilan yang segitu adanya, dan uang yang ada hanya bisa digunakan untuk biaya pendidikan dan kehidupan sehari-hari, bagaimana dengan rencana-rencana lainnya? Belum lagi dana darurat kalau ada yang sakit dll. Akhirnya, kami memilih investasi emas dan percaya bahwa ini dapat menjadi solusi yang bijak untuk menghadapi tantangan keuangan di masa depan.
Beberapa tahun ke belakang, saya sendiri telah memutuskan untuk melakukan investasi emas bersama keluarga. Awalnya, saya pun sempat memiliki keraguan tentang likuiditas emas fisik, tetapi setelah berbicara dengan seorang marketing bank, saya mencoba menabung emas dengan cara cicil di bank.
Setelah dua tahun, saya berhasil memiliki emas fisik yang dapat digunakan untuk biaya pendidikan anak-anak saya. Bahkan sampai bisa melakukan renovasi rumah. Karena ternyata harga jual saat cicilan kami selesai sangat jauh berbeda dengan harga pembelian yang disepakati di awal ketika pertama kali akad dengan bank.
Tentu saja ini membuat kami “ketagihan” apalagi kekinian kenaikan harga emas begitu cepat. Dulu, naik berapa persen saja sudah membuat kami merasa harus banyak bersyukur karena mengambil keputusan untuk menabung emas dengan cara cicil emas di bank.
Karena kami sadar diri bukan orang yang memiliki keleluasaan finansial, maka investasi emas adalah salah satu pilihan yang kami anggap paling tepat untuk menstabilkan kondisi keuangan keluarga di tengah banyaknya program, rencana dan mimpi masa depan yang harus kami wujudkan satu per satu.
Emas Digital untuk Dana Darurat sedangkan Emas Fisik untuk Rencana Jangka Panjang
Saran saya untuk yang bermaksud untuk investasi emas, jika Anda ingin menabung untuk tujuan jangka panjang, maka tabunglah emas fisik dengan cara cicil di bank. Karena di bank jauh lebih aman daripada disimpan di rumah, lebih berisiko.
Menabung untuk ibadah umroh, dana haji, pendidikan anak di masa depan, ataupun rencana jalan-jalan ke Luar Negeri mungkin, ini jauh lebih menjanjikan dengan menabung emas fisik. Karena harga jualnya yang terus meningkat.
Bayangkan, Anda akad pembelian emas dengan bank, menggunakan harga emas hari ini ditambah dengan margin sesuai ketentuan dari bank, lalu setelah selesai angsuran dijual paling cepat dua tahun kemudian, maka Anda akan sangat terkejut dan berkali-kali bersyukur bahwa keuntungannya begitu mengejutkan.
Namun, jika Anda ingin mencadangkan uang untuk dana darurat, maka investasi emas digital dapat menjadi pilihan yang tepat.
Untuk dana darurat seperti dana kesehatan dan biaya tak terduga, saya memilih investasi emas digital dalam sebuah aplikasi yang diterbitkan bank. Emas digital ini dapat dicairkan kapan saja dan sangat praktis. Harganya pun tentu saja tetap sesuai dengan harga terbaru. Kapan saja butuh dana cepat, maka investasi emas digital sangat membantu. Tinggal klik jual emas di aplikasi, maka dana masuk kembali sebagai uang yang bisa ditarik/transfer untuk memenuhi kebutuhan.
Jadi kesimpulannya adalah, investasi emas bukan sekadar fomo dan ikut-ikutan trend. Namun sebuah langkah bijak yang diambil dalam menstabilkan keuangan keluarga. Lantas, baik investasi emas fisik maupun digital sama-sama menguntungkan dan praktis berdasarkan kebutuhan.
Asalkan pandai-pandai memanage keuangan dengan cerdan dan dapat menakar skala prioritas, Anda tentu bisa menentukan saat tepat kapan Anda harus menjual emas yang dimiliki. Dengan memilih investasi emas yang tepat, Anda dapat menghadapi tantangan keuangan di masa depan dengan lebih percaya diri.
Bagi Anda yang belum memulai, yuk, investasi hari ini!
Semoga bermanfaat.
**Sudah tayang di Kompasiana (23 April 2025)