Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan DPC Lebak Banten Mengadakan Seminar Kebangsaan dengan tema “kepemimpinan pemilu 2024”

*GERAKAN MAHASISWA PELAJAR KEBANGSAAN (GMPK) CABANG LEBAK*

_SEMINAR KEBANGSAAN “PEMIMPIN KEBANGSAAN PEMILU 2024″_

Hari Sabtu Tanggal 16 September Tahun 2023 GMPK (Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan) Kabupaten Lebak mengadakan Seminar Kebangsaan dengan tema PEMIMPIN KEBANGSAAN PEMILU 2024. Kegiatan berlangsung di Aula Kelurahan Muara Ciujung Timur Kecamatan Rangkasbitung – Kabupaten Lebak. Acara berlangsung dari pukul 14.00 WIB s.d 17.00 WIB.

Peserta Seminar terdiri dari Sebagian Mahasiswa dengan jumlah 19 Orang di berbagai Perguruan Tinggi Kabupaten Lebak ditambah dengan Sebagian Pelajar dan Pemuda dari berbagai sekolah dan sekitar Kabupaten Lebak dengan jumlah peserta sejumlah 39 orang. Jumlah peserta keseluruhan ada sekitar 58 orang.

Acara yang dibuka oleh M. Supiyanto selaku ketua Pelaksana Kegiatan Menguraikan dalam Laporannya “78 tahun indonesia sudah merdeka tapi pada prakteknya bangsa ini masih sengsara dan jauh dari kata sejahtera, artinya bangsa ini sudah lama merdeka namun karena pemimpinnya boneka maka bangsa ini akan terus tersiksa dan sengsara. Maka dengan akan dilaksanakannya pemilu di tahun 2024 nanti diharapkan pemimpin yg lahir adalah pemimpin yg sejati, yg memahami dan mangamalkan pancasila dalam kepemimpinan nya.” Kegiatan ini diharapakan mampu untuk Terus memupuk kepedulian terhadap keadaan sosial, mengasah ketajaman berfikirnya, mengembangkan keterampilan berkarya nya, dan terus menumbuhkan semangatnya dalam mewujudkan perubahan-perubahan untuk kemajuan bangsa serta terciptanya kehidupan masyarakat yg adil dan makmur sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945. untuk turun peran aktif menyukseskan pemilu tahun 2024.

Acara seminar dipandu oleh moderator Rismawati, dalam prolognya “Pemilu merupakan suatu mekanisme transfer kekuasaan politik secara damai. Legitimasi kekusaan seseorang atau partai politik tertentu tidak di peroleh dengan cara kekerasan. Namun kemenangan terjadi karena suara mayoritas rakyat di dapat melalui pemilu yg fair. Demokrasi memberikan ruang kebebasan dan individu”

Narasumber utama Dialog Kebangsaan adalah Ketua Harian GMPK Wilfridus Yons Ebit Beliau Menyampaikan “dalam kesempatan untuk dapat menentukan masa depan bangsa yg lebih baik lagi GMPK sebagai organisasi yg digawangi oleh mahasiswa dan pelajar harus mampu menjadi jembatan bagi masyarakat untuk dapat menerima ilmu dan informasi tentang bagaimana menentukan sosok pemimpin yg berbangsa dan memahami pancasila serta mempraktekkan nya dalam kerja² sebagai pemimpin bangsa.

Narasumber Kedua adalah Ubaedillah seorang tokoh pemuda kabupaten lebak, Kepeduliannya terhadap generasi muda di kabupaten lebak dan masyarakat di sekitar kabupaten lebak mampu memberikan perubahan yg baik untuk kehidupan bermasyarakat, terciptanya interaksi sosial yg aktif melalui kegiatan² positif diskusi dan kegiatan sosial lainnyaa. Menuturkan bahwa “hari ini pemuda harus lebih aktif dan lebih sensitif terhadap keadaan sosial, pemuda adalah tongkak ukur maju dan mundurnya suatu bangsa, dan pemuda adalah generasa selanjutnya dalam estafet kepemimpinan.

Acara Seminar Kebangsaan ini membahas tentang bagaimana kriteria yg pas dan dibutuhkan oleh masyarakat indonesia untuk 5 tahun kedepan. Dalam kesempatan ini juga komisioner KPU kab. Lebak Agus Sugama menuturkan “Pemuda atau usia produktif hari ini mencapai 70% pemilih di indonesia, akan tetapi masih banyak diantaranya yg tidak menggunakan hak suaranya atau hanya sekedar mencoblos tanpa memperhatikan tata cara memilih yg baik dan benar bagaimana sehingga banyak diantara suaranya yg tidak sah”

Kesadaran politik merupakan bagian dari upaya demoktrasasi contohnya terselenggaranya pemilu dengan keikutsertaan masyarakat merupakan agenda rutin setiap 5 tahun sekali. Hasil dari pemilu itulah terbentuk nya pemerintahan karena dalam negara demokrasi Pemerintah itu berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Dalam upaya membangun demokrasi sehat di Indonesia maka GMPK merasa perlu mengadakan kegiatan ini. Tantangan pemilu pada era sekarang oleh para ahli disebut dengan era Post Truth masa “di mana penggunaan akal yang melandasi kebenaran dan pengamatan fakta sebagai basis pengukuran obyektifitas seakan-akan tidak penting dalam memegaruhi opini, pemikiran maupun perilaku publik. Dalam rentang masa ini, orang memengaruhi publik dengan cara menomorsatukan sesansionalitas dan mengedepankan emosionalitas” (Haryatmoko, 2018). Di mana pada pemilu pertama di era reformasi terasa sekali para pemilih lebih memilih kepada calon berdasarkan pada ketokohan dan keterkenalan calon tersebut. Tantangan sekarang mengubah pemilih dari pemilih emosional ke pemilih rasional (pemilih memilih berdasarkan rekam jejak calon). Oleh karena itu diharapkan kegiatan ini mampu menjadi alasan mengubah pemilih emosional ke pemilih rasional, suatu tantangan yang berat.

#GMPK.ID

#GerakanMahasiswaPelajar

#MahasiswaPelajarBergerak

#PemudaIndonesiaTerusMaju

#IndonesiaTerusMaju

#MajuBersamaUntukIndonesia


"Semua konten menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi RuangPena."

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *