Bulan suci Ramadan sebentar lagi tiba. Hanya dalam hitungan hari kita pun akan segera melaksanakan ibadah wajib yang merupakan bagian dari Rukun Islam tersebut. Sudah selaiknya kita menyambut dengan penuh suka cita, dan berharap semoga Allah memberikan usia yang panjang sehingga kita sampai pada bulan yang penuh rahmat dan ampunan tersebut.
Bercerita tentang bulan suci Ramadan yang sebentar lagi datang, ada banyak hal yang harus dipersiapkan kita sebagai umat Islam sekaligus hamba Allah yang Maha Kuasa agar ibadah kita lancar dan memiliki nilai yang baik di mata Allah. Bukan semata mendapatkan haus dahaga, melainkan pahala yang berlimpah di dalamnya.
Baru-baru ini, Majelis Taklim Al-barokah yang beralamat di Desa Putrajawa Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut menggelar kajian rutin yang mengusung tema serupa; ‘Menyambut Ramadan’ (Ahad/18 Februari 2024. Pengajian tersebut diisi oleh Rektor UIN SGD Bandung periode 2015-2023 (2 periode) yaitu Prof. Dr. KH. Mahmud, M.Si. dengan dihadiri jamaah sejumlah 170 orang.
Dalam ceramahnya, Prof. Dr. KH. Mahmud, M.Si, memaparkan materi tentang bagaimana Rasulullah Saw. memberikan teladan kepada kita dalam mempersiapakan dan menyambut kedatangan bulan suci Ramadan.
Prof. Mahmud mengemukakan bahwa Rasulullah Saw. mengajak kita mengikuti amalannya dalam menyambut bulan suci Ramadan dengan cara-cara sebagai berikut:
Pertama, Memperbanyak berdoa, cara ini diikuti oleh para sahabat dan salafusalih : Adapun doanya sebagai berikut : اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ (HR Ahmad).
Kedua, Menyambut dengan penuh kegembiraan. Sebab, pada bulan suci Ramadan Allah SWT memberikan keistimewaan dan keberkahan pahala bagi kaum muslimin yang melaksanakannya. Telah datang kepada kamu bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah, Allah mewajibkan puasa bagi kamu di bulan itu. Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa yang tidak mendapatkan kebaikannya, maka sungguh ia tidak mendapatkan kebaikan”. (HR an-Nasa’i).
Ketiga, Memperbanyak shaum, Rasul Saw melalui shaum Senin-Kamis dan shaum (tanggal 13,14 dan 15) setiap bulan sejak bulan Syawal hingga Sya’ban. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW senantiasa puasa Senin dan Kamis. Dikatakan kepada beliau, “Wahai Rasul, engkau senantiasa puasa Senin dan Kamis.” Beliau menjawab, “Sesungguhnya pada setiap hari Senin dan Kamis Allah SWT mengampuni dosa setiap Muslim, kecuali dua orang yang bermusuhan. Allah berfirman, ‘Tangguhkanlah keduanya sampai keduanya berdamai’.” (HR. Ibnu Majah).
Keempat, Persiapan Fisik. Sebagaimana diketahui bahwa aktifitas Ramadan banyak membutuhkan kebugaran dan kekutan fisik. Contohnya untuk melaksanakan shaum, qiyamu al-ramadan, tadarus al-Quran dan ibadah-ibadah lainnya. Dengan kebugaran fisik yang prima, kaum muslimin bisa melakukan shaum dengan maksimal tanpa terlewatkan sedikitpun. Demikian juga sebaliknya. Oleh sebab itu, sebaiknya kaum muslimin menyiapkan kondisi fisik dari jauh-jauh hari sebelum Ramadan tiba.
Kelima, Persiapan jiwa dan mental. Kaum Muslimin sejatinya menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh kegembiaraan, hati yang ikhlas, penuh keimanan dan jiwa yang bersih. Sebab, pada bulan suci Ramadan ini akan beribadah shaum dan lainnya dengan optimal selama sebulan penuh. Dengan demikian, hambatan dan sikap malas dalam beribadah apapun bisa diatasi dan terasa menyenangkan.
Keenam, Persiapan ilmu (fiqhu ash-shiyaam). Persiapan ini ini wajib dilakukan oleh kaum muslimin ketika menjelang datangnya bulan suci Ramadan. Tujuannya adalah untuk mengetahui cara beribadah shaum yang benar yaitu sesuai dengan petunjuk (sunnah) Rasul shallahu ‘alaihi wa sallam. Melalui kajian fiqhu ash-shiyaam, kaum muslimin dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan hukum ibadah shaum, misalnya rukun, sunat, yang membatalkan shaum dll. Oleh karena itu, sebaiknya menjelang kedatangan bulan suci Ramadan, kaum mengkaji dan memperbanyak membaca buku tentang shaum Ramadan dan ibadah lainnya seperti qiyam al-ramadan, i’tikaf dan tadarus al-Quran.
Ketujuh, Persiapan materi (keuangan). Bulan suci Ramadan merupakan bulan amal shalih antara lain yang sangat dianjurkan adalah berinfak dan bersedekah. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam . Maka, sudah sepatutnya seorang muslim dalam bulan suci Ramadan mengikuti kedermawaan Rasulullah saw. Oleh sebab itu, sejatinya selama sebelas bulan kaum muslimin dianjurkan menabung dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Sehingga selama bulan suci Ramadan kaum muslimin fokus untuk mendekatkan diri kepada Allah berupa pelaksanaan shaum dan ibadah-ibadah lainnya.
Semoga kita semua diberikan kelancaran dan kesehatan dalam menjalankan ibadah puasa selama Ramadan mendatang. Wallahu ‘alam bishowab.
*Artikel ini ditulis dan diintisarikan oleh Uus Ruswandi kemudian dinarasikan ulang dalam blog ini.
+ There are no comments
Add yours