Cara Menyikapi Sindir-Sindiran Status

Estimated read time 3 min read
Share This:
See also  Banyak Perempuan Menjadi Korban Penipuan dan Kekerasan, Waspadai Lelaki dengan Sikap Seperti Ini

Sebagai seorang perempuan kadang kita punya perasaan yang lebih peka daripada laki-laki. Kalo bahasa zaman sekarang kita kenal dengan istilah baperan. Sedikit saja kita baca status bernada nyinyir, langsung auto kepikiran, kebawa perasaan, sensi dan gatel rasanya pengen balik bikin status buat ngebales! Padahal kalau dipikir-pikir Sindir-Sindiran Status’ mau sampai dimana sih ujungnya? Capek nggak sih? Dalam hidup tuh udah banyak banget item masalah yang numpuk dalam pikiran kita. Dari masalah kerjaan, keluarga, ekonomi dan masalah-masalah yang lebih penting lainnya! Terus kalau harus mikirin lagi sindir-sindiran status, apa nggak makin numpuk beban di otak kita?

Terus gimana caranya nyikapin orang yang hobinya ngajak war di status?  

1. Hapus Kontak dan hindari Toxic People  dalam hidup kita

Ingat bahwa kita tidak perlu hidup bergantung pada penilaian orang lain! Kita butuh refleksi diri, tentang kekurangan dan kelebihan kita untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik dalam segala hal! Tapi di satu sisi kita juga perlu menjaga kewarasan mental kita untuk lebih survive menghadapi tekanan hidup. Ada sebuah ungkapan yang tidak asing lagi “Kita tidak bisa mengendalikan omongan orang lain, tapi kita bisa mengendalikan hati kita!”

2. Jangan Menjelaskan tentang dirimu pada orang yang Membencimu

Biarkan orang lain berbicara busuk dengan mulutnya, toh tidak akan mempengaruhi kebaikan kita selama kita tidak ikut membalas! Tidak perlu berusaha terlalu defensif untuk menjelaskan dirimu pada orang yang jelas membencimu! Karena mereka tidak akan pernah mau percaya! Mereka hanya akan merasa benar dengan sudut pandangnnya!

See also  Menikah Bukan Hanya Tentang Hidup Bersama Tapi Juga Tentang Kerjasama

3. Hindari Perdebatan

Berdebat dengan penuh emosional adalah kebodohan yang makin menjatuhkan value dalam diri kita. Ada saatnya kita bicara, ada saatnya kita harus berhenti bicara! Bukan karena kita seorang pengecut! Tapi karena harus kita pahami, bahwa ketika seseorang berbicara dengan penuh emosi, maka kata-kata yang keluar hanyalah sampah. Biarkan kata-kata kejam terlontar, status sindiran mulai di up, selama kita bisa berusaha bersikap tenang dan sabar, maka semua akan menguap dengan sendirinya. Sebagai umat muslim ingatlah Sebuah hadits yang berbunyi :

“Aku akan menjamin rumah di tepi surga bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan meskipun benar. Aku juga menjamin seseorang yang meninggalkan kedustaan meskipun gurau. Dan aku juga menjamin rumah di surga yang paling tinggi bagi seseorang yang berakhlak baik”

(HR. Abu Daud dengan Sanad Hasan).

4. Tidak semua yang Benar akan Menang yang Salah akan Kalah

Ingat! Ini adalah dunia dimana kita akan terjebak saat terlalu vokal menyatakan suatu kebenaran! Tidak semua orang mau menerima diri dengan kesalahan, karena sikap dasar manusia kebanyakan lebih suka mencari kambing hitam daripada mengintropeksi diri! Apalagi ego perempuan yang kebanyakan selalu ingin menang, dibenarkan dan di validasi. Semua karakter itu  akan membuat suatu perdebatan, sulit mencapai kata sepakat. Bersikap rasional dalam pengendalian emosional diri dengan menyampaikan kebenaran tanpa harus berpikir ‘Saya Harus Menang’ adalah cara terbaik untuk menyikapi war status.

5.  Abaikan kata yang melukai fokus pada perbaikan diri

Biarkan kata-kata yang melukai berlalu, fokuslah pada perbaikan diri. Meski tak bisa dipungkiri, kadang kata-kata yang melukai, ibarat belati tajam yang menusuk begitu dalam, teringat dan terngiang-ngiang. Bahkan bisa membuat beberapa orang merasa depresi dan putus asa. Tegaskan pada diri kita, bahwa kita punya agama sebagai fondasi penguat diri. Apapun yang terjadi kembalikan semua dalam bentuk doa, mintalah Sang Khalik memberikan kelapangan dada dan kesabaran atas semua yang terjadi.

See also  Anak Mama Harus Jadi Orang

Share This:
ririe aiko

Seseorang yang sedang mencoba memberi banyak manfaat dengan karyanya

Kamu Mungkin Suka

Tulisan Lainnya

+ There are no comments

Add yours