Banyak orang yang bilang, bahwa hal terpenting dalam sebuah hubungan adalah komunikasi. Katanya jika semua dikomunikasikan akan dapat meminimalisir kesalahpahaman. Karena semua keinginan diungkapkan, partner menjadi lebih paham apa yang dimaksudkan sebab tersampaikan oleh perkataan.
Namun nyatanya, banyak orang yang malah semakin renggang hubungannya justru karena mengkomunikasikan keinginan secara gamblang.
Lho kenapa?
Banyak penyebab yang menjadikan komunikasi justru malah berdampak buruk pada suatu hubungan. Salah memilih waktu penyampaian, salah memilih bahasa yang digunakan, kekeliruan dalam memulai percakapan, serta metode penyampaian dan banyak lagi penyebabnya justru malah memperparah keadaan.
Misalkan saja, seorang atasan ingin mengingatkan bawahnya tentang kekeliruan yang telah dilakukan atau soal tanggung jawab dan kewajibannya di tempat kerja. Karena bawahannya itu sedang merasa lelah, maka akhirnya ia merasa didikte, dikekang, dipaksa yang akhirnya berpendapat bahwa sang atasan terlalu otoriter dan kejam. Alhasil, bukannya malah berubah menjadi lebih baik, suhu kerja malah menjadi tidak nyaman.
Contoh lain bahwa komunikasi malah menjadikan sebuah hubungan menjadi lebih renggang adalah komunikasi dengan pasangan. Terkadang mengkomunikasikan apa yang diinginkan atau diharapkan kepada pasangan tidak selamanya diterima dengan baik. Belum lagi ketika maksud dan tujuan tidak sampai kepada yang dimaksud. Satu pihak maksudnya ke mana, ditanggapinya berbeda.
Ketika cara komunikasi kita tidak tepat, alih-alih didengarkan, malah kerap dianggap terlalu penuntut, dan berlebihan. Akhirnya saling tuduh, saling menyalahkan, semakin memuncak dan menyulut emosi hingga mengeluarkan kalimat-kalimat yang lebih menyakitkan.
Misal, karyawan mengancam akan resign, atau jika dalam hubungan suami istri, sang suami malah menjatuhkan kata talak.
Intinya, mengkomunikasikan sesuatu tidak selamanya menjadi solusi terbaik untuk menyelesaikan sebuah ketidakberesan. Malah menjadi lahirnya konflik baru yang lebih besar. Jangan sampai deh ya…
Namun bagaimana caranya, kalau tidak disampaikan kan jadi nyesek di dada. Apa harus dipendam terus tanpa harus disampaikan dalam waktu lama? Bagaimana caranya agar bisa sama-sama berubah?
Pembaca yang budiman. Setiap interaksi atau hubungan tentu tujuannya adalah kenyamanan, rasa dihargai, diakui dan diterima. Tanpa perasaan itu niscaya kita tidak akan pernah merasa betah bertahan dalam sebuah hubungan apapun. Entah itu hubungan pertemanan, hubungan interaksi dengan partner kerja, apalagi hubungan pribadi dengan pasangan kita.
Lalu apa dong yang bisa membuat hubungan kita semakin kuat. Jawaban hanya satu. Yaitu ‘respect’.
Respect sendiri memiliki arti menghormati, menghargai, dan mengagumi.
Dilansir dari orami.co.id respect sendiri bisa jadi sebagai bukti adanya pengakuan dari diri kita akan kelebihan atau keunggulan yang dimiliki orang lain.
Respect juga bisa diartikan betapa berhaganya sesuatu yang kita ketahui, atau berarti memperlakukan sesuatu/seseorang dengan baik dan penuh perhatian dan pengertian.
Nah jika dilihat dari definisi respect di atas, maka bisa disimpulkan bahwa ternyata respect jauh lebih berarti untuk menjaga hubungan daripada mengkomunikasikan segalanya dengan gamblang.
Ada sebuah ungkapan dari bapak ‘Management Modern’ Peter Drucker, “the most omportant thing in communication is hearing what isn’t said” yang artinya, “hal terpenting dalam komunikasi adalah mendengarkan apa yang tidak dikatakan”.
So, jika seseorang sedang/sudah mengkomunikasikan sesuatu, hal yang mungkin lebih tepat adalah bukan mendengar apa yang dikatakannya. Namun lebih kepada, mengapa ia berkata demikian. Dalami hatinya agar dapat menyelami apa yang sebenarnya diinginkannya.
Dengan menggali lebih dalam kepada hati komunikator atau penyampai ucapan, kemungkinan besar bisa memberikan reaksi yang tepat.
Bisa saja, ketika seseorang marah, itu karena ingin diperhatikan. Bisa saja ketika ditegur itu karena memang ada kesalahan yang tidak kita sadari. Bisa jadi, ketika seseorang marah meradang itu karena ia terlalu banyak memendam keinginan, atau mungkin terlalu sering dipaksa sabar.
Apapun hubungan yang sedang dijalin sekarang, entah itu dengan relasi, dengan pasangan, atau dengan keluarga, utamakan respect dan mendengarkan lebih dalam tentang apa yang tidak dikatakannya.
Karena nyatanya hal terpenting dalam sebuah hubungan adalah adanya pengertian. Tidak semua apa yang dikatakan adalah sebuah ungkapan dari apa yang dirasakan. Namun sikap dan perlakuan lah yang lebih mewakili segalanya.
Yuk, belajar respect.
Semoga bermanfaat.
+ There are no comments
Add yours