Bukan hanya memiliki jiwa leadership, pemimpin masa kini harus melek teknologi. Itu adalah ungkapan saya yang kerap menemukan kasus seorang pemimpin yang hanya bisa memerintah buatkan ini, buatkan itu. Unggah ini, unggah itu. Kirim ini kirim itu via surel dan aplikasi. Saat anak buahnya terlambat merespon bawaannya marah-marah kesal dan panik sendiri.
Padahal yang benar-benar bertanggung jawab atas keberlangsungan sebuah lembaga/komunitas/perusahaan atau apapun bentuknya bukankah memang ada di pundak seorang pemimpin?
Hm, zaman sekarang dimana semuanya serba canggih, cara manual sudah nyaris benar-benar tersingkirkan. Apa-apa harus lewat aplikasi. Laporan, pembayaran, verifikasi, pendaftaran sekolah dan kuliah, melamar kerja, menjual produk sekalipun sudah berbasis sistem. Bagaimana jika seluruh SDM yang berkerja tidak melek teknologi? Bersiaplah lambat laun akan tergerus zaman. Gulung tikar, kalah saing dengan yang selalu cepat tanggap.
Zaman tidak akan pernah menunggu kita, kitalah yang harus senantiasa mampu mengimbangi derap langkahnya.
Kini, ketika mengadakan seleksi calon karyawan, maka kemampuan dan penguasaannya terhadap teknologi adalah salah satu bidikan utama dari pencari karyawan. Kemampuan MS Office terutama, menjadi hal yang dilihat terlebih dahulu sebelum sesi wawancara. Adapun kemampuan editing foto dan video editing, writing, vlogging adalah kelebihan yang tidak kalah menjadi sorotan.
Teknologi itu tentunya akan sangat menjadi mudah jika jatuh ke tangan orang-orang yang mau membuka diri. Penguasaan pada teknologi nyatanya tidak lagi terpaku pada umur, apakah seseorang generasi X,Y, Z, bahkan generasi Alfa yang katanya sangat dekat dan akrab dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.
Kekinian, banyak sekali kok, para orang tua yang usianya sudah terbilang old, tetapi ia masih begitu cekatan melakukan banyak hal yang berbau online dan berbasis sistem. Tanpa mengeluhkan teknis atau sembunyi di balik kalimat, “saya sudah tua, saya gaptek.”
Selama memiliki keterbukaan dan keinginan untuk terus belajar dan mencoba, maka apapun tidak akan pernah menjadi masalah besar. Jadilah manusia yang senantiasa mau bergerak mengikuti perkembangan, bukan menjadi manusia yang mengalah dan pasrah pada keadaan. Jalan di tempat, berdiam diri pada lingkup generasi X,Y, atau Z. Selama masih hidup, zaman terus berputar. Jika kita diam, maka akan kalah dan terseret tidak karuan.
Nah, apalagi seorang leader. Leader yang selalu up to date adalah leader idaman yang disinyalir mampu membawa pasukannya pada kemajuan dengan derap langkah yang stabil sesuai dengan perputaran zaman.
Semoga bermanfaat.
+ There are no comments
Add yours