Sedang puasa jalan-jalan ke bazar makanan takjil siapa yang tidak akan semakin lapar? Wangi aroma makanan yang dijajakan mulai dari makanan pembuka saat berbuka atau lebih dikenal dengan makanan takjil dijajakan dengan beraneka ragam di alun-alun Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.
Es campur, kolak, berbagai olahan aci, sop buah campur durian, gorengan sampai dengan pasakan siap santap dijual di sana. Para perantau dan para pasukan yang malas masak tentunya senang dengan dan merasa dimudahkan. Tidak perlu bersusah payah memasak makanan buka puasa. Anak kecil yang sedang berlatih puasa dan para remaja yang sedang ngabuburit menunggu adzan magrib tiba pun berbondong-bondong mencari makanan kesukaannya.
Namun, yang namanya puasa. Ketika magrib tiba, minum air dua tiga teguk saja pasti langsung hilang lah dahaga. Nyatanya jalan-jalan ke bazar makanan hanya lapar mata.
Melihat es buah rasanya ingin mencicipi. Melihat gorengan renyah yang terlihat begitu garing, rasanya begitu ingin menikmatinya. Belum lagi wangi lumpiah basah dan seblak yang dimasak pedagang, seolah sengaja membiarkan wanginya terbang kemana-mana. Merasuk ke dalam rongga hidung, mengganggu otak hingga akhirnya produksi air liur meningkat.
Wal hasil, semua yang dirasa ingin dibeli, akhirnya sudah masuk di keresek belanjaan. Uang pun melayang, berpindah dari saku ke dompet dan laci pedagang makanan.
Namun apa yang terjadi? Ketika sampai di rumah makanan tersebut kalah dengan seteguk air hangat dan segelas kolak. Dahaga mendadak hilang lapar pun tidak lagi menyerang. Makanan tadi ternyata benar-benar hanya lapar mata.
Namun emang enak dan menggiurkan juga sih. Siapa yang di sini sudah sering jalan-jalan ke bazar makanan takjil Ramdan ini?
+ There are no comments
Add yours