Bikin Film Tanpa Adegan Panas Bisa?

Estimated read time 2 min read
Share This:
See also  Sebab Keberhasilan Pendidikan Anak

Film
Sumber ilustrasi dari The Movie Database

Ada yang pernah nonton film seri Melur untuk Firdaus? Film Malaysia yang tayang 2022 lalu ini tidak bisa saya lupakan mengingat film ini juga menyuguhkan kisah rumah tangga dan drama perselingkuhan seperti yang marak di dunia perfilman Indonesia kekinian

Namun film ini benar-benar beda.

Melur dan Firdaus adalah sepasang suami istri yang dijodohkan oleh orang tuanya. Melur yang cantik begitu setia dan memperlakukan Firdaus sebagaimana mestinya sebegai seorang istri. Melur hormat, penyabar, melayani dan memahami Firdaus yang ternyata belum bosa move on dari masa lalunya.

Firdaus yang tidak bisa lepas dari Dee sang kekasih pun bertindak sesuka hati. Bahkan tidak segan membawa Dee ke rumah tinggal mereka. Sering bertemu dan janjian juga di luar dengan tereng-terangan dan membuat hati Melur sakit. Saya, juga ikut nangis btw, merasakan perihnya menjadi Melur. Hikz hikz hikz 😭

Pelajaran yang luar biasa dari film itu adalah, bukan hanya didapat dari alur cerita yang kita simak. Karema alurnya wajar dan ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi lihatlah, mereka (pembuat film dan para aktor) mampu menciptakan emosi yang dalam, membuat penonton terpukau dan termotivasi untuk melanjutkan menonton. Meskipun ini adalah drama kehidupan rumah tangga dan perselingkuhan suami yang keterlaluan, mereka tidak menunjukkan adegan mesra dan panas seperti yang ada di flm-film Indonesia sekarang. Yang ada kita dikuras emosinya antara kesal, marah, lucu, gemes, dan apa lagi pokoknya tapi otak dan pikiran kita tetap aman ya. Gak jadi traveling kemana-mana.

See also  Integritas dan Etika Pemerintahan di Indonesia Perlu Ditingkatkan

Kerasa banget kalau mereka tetap menjunjung tinggi nilai moral dan agama. Sebagai suami istri saat mereka mulai jatuh cinta di bagian akhir film, Melur dan Firdaus juga gak ada tuh adegan mesra sampe peluk cium berlebihan. Tapi emosimya tetap dapet bgt. Seneng deh nontonnya.

Indonesia bisa gak bikin begitu? Hm hm hm. Semoga saja bisa ya…. Soalnya walaupun ceritanya membawa agama, tokohnya pake jilbab, tapi kalau adegan suami istrinya tetap bersentuhan dan berpelukan, pesan moral apa yang mau diambil? Toh para pemerannya saja bukan pasangan halal kok.

Apalagi yang tiba-tiba beradegan panas perselingkuhan seperti di film Layangan Putus, Ipar adalah Maut, dan yang terbaru Main Api, atau film lainnya. Kan kan kan… Meskipun katanya cuma acting dan gak beneran serius melakukan adegan, kalau hasilnya begitu yang tetap aja begitu.

Dah lah itu aja.

Share This:
Diantika IE https://ruangpena.id

Author, Blogger, Copy Writer, Content Writer, Ghostwriter, Trainer & Motivator.

Kamu Mungkin Suka

Tulisan Lainnya

+ There are no comments

Add yours