
Coba kita tanya ke diri sendiri, seberapa konsumtif diri kita? Kapan terakhir kali kita belanja barang lucu di e-commerce, nongkrong di kafe hits, atau liburan ke tempat estetik? Sekarang bandingkan dengan kapan terakhir kali kita ikut workshop, seminar, atau beli buku pengembangan diri.
Mayoritas dari kita mungkin lebih sering menghabiskan uang untuk hal-hal yang langsung terasa seru atau menyenangkan. Belanja bikin senang. Liburan bikin segar. Nongkrong bikin lupa stres. Tapi kenapa untuk hal-hal yang sifatnya pengembangan diri, kita sering mikir dua kali bahkan seribu kali?
Ini Alasannya :
1. Hasilnya yang Tidak Instan
Kalau beli barang, kita langsung bisa pakai. Kalau liburan, langsung dapat senangnya. Tapi ikut kelas, workshop, atau pelatihan? Kadang butuh waktu lama sampai kita benar-benar merasakan manfaatnya. Padahal, hal-hal itulah yang akan bantu kita naik level di masa depan.
2. Kurang “Wah” di Mata Orang Lain
Zaman sekarang, apa-apa dinilai dari postingan. Barang baru dan jalan-jalan mudah dipamerkan. Tapi belajar sesuatu atau ikut pelatihan? Jarang banget jadi bahan cerita. Padahal, yang nggak terlihat itu sering kali justru yang paling bernilai.
3. Nggak Tahu Harus Mulai dari Mana
Banyak anak muda pengin berkembang tapi bingung harus mulai dari mana. Belum lagi kalau merasa nggak punya cukup uang atau waktu. Alhasil, niatnya ada tapi jalannya nggak jelas.
4. Takut Gagal atau Merasa Tidak Cukup Pintar
Ada juga yang merasa minder: “Aku mah siapa? Bisa apa?” Padahal, justru dengan ikut pelatihan atau belajar hal baru, kita bisa membuktikan bahwa kita mampu.
Terus, Solusinya Gimana?
Tenang, pengembangan diri itu nggak harus mahal dan nggak harus langsung besar. Ini beberapa tips biar kita (dan teman-teman kita juga) bisa mulai melek pengembangan diri:
1. Mulai dari Hal Kecil tapi Konsisten
Baca satu artikel per hari. Dengerin podcast yang menginspirasi. Ikut webinar gratis. Ini semua langkah awal yang bagus dan nggak butuh biaya besar.
2. Sisihkan Dana “Self-Investment”
Coba anggarkan sebagian kecil uang jajan atau gaji untuk pengembangan diri. Anggap aja kayak nabung, tapi yang ditabung itu masa depanmu sendiri.
3. Bangun Lingkungan yang Satu Frekuensi
Gabung komunitas belajar, diskusi, atau organisasi positif. Lingkungan yang suportif bikin kita lebih semangat untuk berkembang.
4. Dokumentasikan Perjalananmu
Nggak harus untuk pamer, tapi dokumentasi bisa bantu kamu melihat sejauh apa kamu sudah berkembang. Bisa lewat tulisan, vlog, atau jurnal pribadi.
5. Ingat Tujuan Besarmu
Setiap orang punya mimpi. Dan mimpi itu nggak akan tercapai kalau kita jalan di tempat. Investasi diri adalah salah satu cara terbaik buat mendekat ke impian.
Hiburan dan kesenangan sesaat itu nggak salah. Tapi jangan sampai kita lupa, bahwa bekal terbaik untuk masa depan adalah diri kita sendiri. Yuk, mulai sayangi diri dengan cara yang lebih dalam, yaitu dengan terus berkembang.
Karena masa depan yang cerah nggak datang dari saldo belanja, tapi dari kualitas diri yang terus ditingkatkan.