Apa yang sudah berhasil saya dapat? Pertanyaan itu senantiasa berkecamuk di dalam dada. Mungkin juga terbersit di kepala Anda.
Saat usia semakin bertambah tua, kita mulai dihadapkan pada berbagai pertanyaan yang seakan menyudutkan kita pada suatu kondisi dimana hal-hal baik belum berpihak pada kita. Ketika semua orang berlomba mengglorifikasi harta, jabatan dan segala tentang pencapaiannya, Anda termenung sendiri sambil memikirkan, “Apa yang sudah berhasil saya dapat?” Tempat tinggal yang layak? Karier yang bergengsi? Kendaraan mewah? Atau ribuan followers yang memuja? Ketika memikirkan semua pertanyaan itu, anda mungkin mulai merenung, memikirkan tentang hal apa yang bisa dibanggakan? Sementara tak satupun upaya Anda yang sudah dilakukan, membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan.
Soal kerja keras? Apa yang saat ini belum berhasil adalah mereka para pemalas? Atau mereka yang enggan untuk berusaha lebih keras daripada orang lain? I Think it’s wrong! I’m not agree! Tidak semua orang yang bekerja keras bisa berhasil, pada kenyataannya dunia ini bukanlah tempat keadilan! Banyak orang-orang yang berusaha mati-matian, tapi faktanya tetap tidak bisa berada di posisi puncak, di lain kondisi banyak juga orang-orang pemalas sukses tanpa bekerja keras, memamerkan harta, melukai mereka yang merintih kelaparan. Ya, itulah dunia yang kita huni, dunia yang berantakan, berisi sebagian manusia yang berjuang untuk mencapai titik kesejahteraan demi mencapai validasi kehidupan pada strata yang dianggap ‘Memiliki Value’ dan diakui oleh manusia lainnya.
Ketika kita selalu meletakkan kebahagiaan pada pengakuan orang, maka sudah pasti kita tidak akan pernah bahagia! Hidup bukan soal validasi, Tuhan tidak pernah meminta kita untuk selalu berhasil, tapi Tuhan memerintahkan kita untuk terus berjuang. Perjuangan adalah soal proses panjang yang tidak selalu membuahkan hasil yang sesuai harapan. Ada lelah, letih, airmata, luka dan pengorbanan, yang semuanya sangat tidak mudah untuk dilalui.
Tak perlu merasa insecure, jika saat ini Anda masih merasa belum punya apa-apa! Toh, memangnya kenapa kalau masih belum punya apa-apa? Langkah yang terlambat bukan berarti Anda pecundang, mereka yang lebih cepat juga, bukan berarti mereka lebih hebat! Semua hanya tentang peran yang sudah ditakdirkan, perankan saja dengan sebaik-baiknya, tak perlu saling membandingkan! Semua orang punya jalan yang berbeda. Mereka yang kita sangka bergelimang harta akan bahagia, Faktanya pun belum tentu! Karena bahagia itu soal perasaan, rasa syukur kita terhadap hal-hal yang sederhana. Meski tak menutup kemungkinan semua orang di dunia ini butuh materi, namun bukan berarti materi adalah satu-satunya acuan hidup yang harus kita kejar mati-matian, sampai kita lupa bagaimana untuk menjadi manusia yang baik.
So the main point is, ketika anda saat ini masih berusaha menapaki satu tangga, lalu kembali terjatuh ke paling dasar, percayalah, bahwa Tuhan sedang menguatkan kaki anda untuk bisa bertahan di puncak lebih lama.
“Jika menjadi orang yang hebat itu terlalu sulit, jadilah seseorang yang bisa memberi banyak manfaat”
+ There are no comments
Add yours