Menghadapi Tahun Ajaran Baru Berikut 4 Tips Memilih Sekolah Terbaik Bagi Anak

Menghadapi tahun ajaran baru, orangtua mulai berpikir untuk memilih sekolah terbaik bagi anak. Baik yang baru mau memulai, maupun yang Juli nanti akan berpindah ke jenjang yang lebih tinggi.

Ada banyak pertimbangan yang harus dilakukan sebelum akhirnya memilih sekolah terbaik bagi anak. Nyatanya tidak mudah memilih dan menentukan partner dalam mendidik anak. Perlu penelitian yang lebih selektif, agar lembaga yang ditunjuk memiliki visi misi yang sejalan dengan cita-cita orangtua.

Bagi Ayah/Bunda yang masih bingung memilih sekolah terbaik bagi anak, berikut adalah tips yang bisa dijadikan bahan pertimbangan sebelum akhirnya mendaftarkan putra/putrinya.

1. Pilih sekolah dengan program unggulan yang terukur

Demi mendapatkan siswa yang banyak dan agar memiliki daya tarik di hadapan masyarakat, tidak jarang sebuah lembaga mencantumkan program unggulan yang begitu banyak, menarik, dan menggiurkan.

Namun jangan dulu langsung percaya. Cobalah Bunda melakukan sedikit riset untuk mengetahui mental siswanya, mengetahui lulusan dan atau hasil dari pendidikan di sekolah tersebut.

Karena program unggulan yang baik adalah, prosesnya terukur,  diwujudkan dengan langkah yang terkonsep serta menghasilkan output yang memang sesuai.

Misal ada sekolah yang mencantumkan program unggulan Tahfiz, maka Bunda boleh periksa, sejauh mana hasil penerapan program tersebut pada siswa/siswinya.

Perihal program unggulan, sekolah swasta lebih bisa dijadikan referensi untuk menjadikan putra/putri Ayah dan Bunda memiliki kelebihan selain program pendidikan yang diwajibkan secara umum.

2. Pelajari lingkungan sekitar sekolah

Lingkungan belajar kini menjadi hal yang sangat penting diperhatikan. Karena nyatanya keberhasilan pendidikan bukan hanya ditentukan oleh pendidikan orangtua di rumah dan pengajaran yang baik di dalam kelas. Lingkungan sekolah pun harus dipertimbangkan.

Sekolah yang baik dan kondusif untuk belajar dan menanamkan karakter anak adalah sekolah yang memiliki lingkungan yang jauh dari keramaian, lingkungan pasar dan premanisme, teman sepermainan yang memiliki karakter positif, akses jalan yang aman dan mudah, serta bangunan sekolah yang mendukung suasana belajar seutuhnya.

Bunda boleh menelaah, siapa saja yang sekolah di sana? Apakah karakter siswa lain akan memberikan pengaruh buruk atau tidak pada anak-anak kita?

Jika lingkungan aman, belajar pun menjadi nyaman. Ayah dan Bunda di rumah pun tenang membiarkan anaknya belajar di sekolah.

3. Kenali para tenaga pendidiknya

Ayah/Bunda, kita akan menitipkan pendidikan anak kita kepada orang lain. Ketika kita sadar bahwa tanggung jawab sebagai orangtua kepada Allah begitu besar, maka pilihlah orang-orang yang bisa Anda percaya untuk mendidik dan menjaga anak Anda ketika mereka berada di sekolah.

Dengan mempelajari profil sekolah, mencari tahu bentuk kegiatan yang dilakukan, serta melihat cara guru berpakaian dan cara mereka mengajar adalah salah satu upaya untuk mengetahui para tenaga pendidik yang akan menangani anak-anak kita di sekolah.

4. Pilih sekolah terdekat 

Setelah tiga langkah di atas dilakukan, maka pilihlah sekolah terbaik yang paling dekat. Karena sebagus dan sehebat apapun sekolahnya jika jaraknya terlalu jauh, maka niscaya tidak akan menjadikan jaminan anak mendapatkan suasana belajar yang terbaik.

Beberapa akibat yang mungkin dirasakan ketika anak sekolah terlalu jauh dari rumah, a) anak lelah di jalan, b) terkendala macet, c) menyita waktu dan biaya pengantaran, d) waktu anak untuk istirahat dan waktu bersama keluarga terbatas.

Maka dari itu pilihlah sekolah terbaik yang paling dekat dengan tempat tinggal kita. Jika ada sekolah terbaik dan memenuhi kriteria yang lebih dekat dengan kita, kenapa harus memilih yang lebih jauh. Jika ada sekolah terbaik yang berjarak 10 KM kenapa harus memilih sekolah populer yang berjarak 20 KM? Kalau ada yang dekat masih satu wilayah kenapa harus memilih yang lintas daerah?

Itulah tips memilih sekolah terbaik bagi anak yang bisa dijadikan bahan pertimbangan Ayah/Bunda dalam menentukan partner pendidikan bagi buah hatinya.

Semoga bermanfaat.